Surabaya (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa Timur mengapresiasi program Posko Pesantren Ramah Anak yang digagas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama setempat sebagai respons adanya sejumlah kekerasan hingga perundungan anak di lingkungan pesantren.

"PW IPNU Jawa Timur mendukung dan siap ikut andil dalam posko Pesantren Ramah Anak yang digagas PWNU Jatim," kata Ketua PW IPNU Jawa Timur M Fakhrul Irfansyah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu.

Baca juga: Wali Kota berharap IPNU-IPPNU jadi agen perubahan di Surabaya

Bentuk dukungan tersebut, kata Irfan, yakni akan menggerakkan struktur yang ada di IPNU mulai dari pimpinan cabang hingga komisariat sekolah dan pesantren untuk turut aktif dalam pendampingan teman-teman sebaya.

"Kami juga melakukan sosialisasi tentang pencegahan perundungan dan kekerasan di lingkungan lembaga pendidikan," ujar mantan Ketua PC IPNU Bojonegoro itu.

Irfan menegaskan, keberpihakannya terhadap kondisi pesantren, karena santri merupakan basis utama keanggotaan IPNU sehingga apapun yang menyangkut persoalan santri juga menjadi bagian tanggung jawabnya secara kelembagaan.

Baca juga: Wawali semangati IPNU Surabaya gemakan Islam Nusantara

"Mayoritas anggota IPNU merupakan santri atau alumni pesantren, sehingga apapun yang berkaitan dengan keduanya merupakan tanggung jawab kami secara kelembagaan. Tentunya dengan tujuan agar bisa ikut andil menjaga pesantren dari berbagai hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Ia mengatakan, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama memiliki struktur kelembagaan yang memang fokus pada lembaga pendidikan pesantren melalui lembaga jaringan sekolah dan pesantren yang terdapat di setiap daerah daratan maupun kepulauan.

Baca juga: Mahfud MD imbau IPNU dan IPPNU menjaga Indonesia melalui islam moderat

"Kami memiliki Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren (PKPP) IPNU yang didirikan di berbagai pondok pesantren di Jawa Timur. Melalui PKPP inilah kita bisa memaksimalkan peran kami secara maksimal mengawal Pesantren Ramah Anak yang digagas PWNU," ujar dia.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022