Dana Desa itu telah dicairkan ke 74.808 desa atau setara 99 persen desa sudah tersalur Dana Desa
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa sebesar Rp51,83 triliun atau 76,23 persen Dana Desa 2022 telah tersalur ke rekening kas desa hingga 3 Oktober 2022.

"Dana Desa itu telah dicairkan ke 74.808 desa atau setara 99 persen desa sudah tersalur Dana Desa," ujar Mendes PDTT dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Ia merinci penggunaan Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa sebesar Rp16,729 triliun kepada 7.295.193 keluarga penerima manfaat (KPM).

Dana Desa untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD), ia menambahkan, mencapai sebesar Rp2,068 triliun yang telah menyerap tenaga kerja sebanyak 808.661 warga desa.

"Pekerja perempuan yang terserap dalam PKTD itu mencapai 94.512 orang," paparnya.

Baca juga: Mendes PDTT ajak stafnya shalat ghaib doakan korban Stadion Kanjuruhan

Baca juga: Mendes PDTT: Budidaya anggrek di desa dukung capaian SDGs Desa


Sementara Dana Desa yang digunakan untuk Desa Aman COVID-19, disampaikan, sebesar Rp3,747 triliun, ketahanan pangan sebesar Rp8,072 triliun, dan kegiatan prioritas desa lainnya sebesar Rp21,22 triliun.

Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga menyampaikan, sepanjang penyaluran Dana Desa 2015-2021 pendapatan warga desa meningkat 70 persen, dari Rp572.586 per kapita per bulan menjadi Rp971.445 per kapita per bulan.

"Optimalisasi swakelola dalam penggunaan Dana Desa, serta revitalisasi BUMDes diharapkan terus meningkatkan pendapatan warga desa di masa depan," tutur Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Meningkatnya pendapatan warga desa itu, ia menambahkan, berdampak pada angka kemiskinan di desa yang menurun dari tahun 2015 hingga 2022.

"Sejak penyaluran Dana Desa, kemiskinan di desa turun dari 14,21 persen pada 2015 menjadi
12,29 persen pada 2022," katanya.

Di sisi lain, Gus Halim mengatakan, gini ratio (ketimpangan ekonomi) juga mengalami penurunan, yakni dari 0,334 pada 2015 menjadi
0,314 pada 2022 ditunjang partisipasi dan gotong royong warga dalam pembangunan
desa.

"Penyaluran dana desa mampu menahan ketimpangan ekonomi. Dana Desa berperan memeratakan manfaat pembangunan," ucapnya.

Baca juga: Mendes minta kepala daerah kawal Dana Desa kendalikan inflasi di desa

Baca juga: Mendes PDTT apresiasi BUMDes Penyang fokus konservasi orangutan

 
Catatan: Berita ini telah mengalami perbaikan pada angka di judul dan teras berita. Perbaikan dilakukan pada Senin (3/10/2022) pukul 19.12 WIB. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022