Ini bentuk solidaritas dan rasa duka kami atas insiden menimpa anak didik kami
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Ribuan siswa SMA/SMK di Tulungagung , Jawa Timur menggelar shalat gaib dan doa bersama mendoakan rekan-rekan mereka yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan, Senin.

Tiga sekolah di antaranya yang terpantau menggelar shalat gaib serentak adalah SMAN Kauman, SMKN 1 Rejotangan dan SMKN 3 Boyolangu.

"Ini bentuk solidaritas dan rasa duka kami atas insiden yang menimpa anak didik kami, dan seluruh pelajar maupun masyarakat umum dan kepolisian yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan kemarin (Sabtu, 1/10)," kata Kepala SMKN 1 Rejotangan, Hanafi dikonfirmasi melalui telepon.

Di sekolahnya, Hanafi menyebit shalat gaib digelar dalam tiga sesi dan diikuti lebih dari 2600 siswa.

Kegiatan dimulai dengan shalat gaib dan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama para siswa.

Baca juga: Seluruh jenazah korban tragedi Kanjuruhan di RSSA diambil keluarga

Baca juga: Kementerian PPPA: 33 anak meninggal dalam tragedi Kanjuruhan


"Beberapa perwakilan guru dan siswa juga melakukan takziah ke rumah duka sekaligus menyerahkan tali asih untuk keluarga murid kami, Faiz Al Fikry (18) yang ikut menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu kemarin," lanjut Hanafi.

Aksi serupa dilakukan siswa-siswi di SMKN 3 Boyolangu yang menyelenggarakan shalat gaib di masjid sekolah.

Usai shalat gaib, para siswa melakukan aksi patungan sukarela untuk santunan kepada keluarga Ahmad Husein Ramadhan, siswa kelas X Tk 1 yang juga menjadi korban meninggal tragedi Kanjuruhan.

Kepala SMKN 03 Boyolangu, M Rofiq menyampaikan, selain mendoakan peserta didiknya yang menjadi korban, doa bersama juga ditujukan kepada pelajar yang menjadi korban serta seluruh korban dalam tragedi Kanjuruhan.

Faiz Al Fikry dan Husain adalah dua dari lima pelajar suporter Arema FC asal Tulungagung yang ikut menjadi korban tragedi Kanjuruhan.

Tiga pelajar lain asal Tulungagung (empat di antaranya adalah pelajar SMK/SMA) yang turut menjadi korban meninggal adalah Aura Maulidha (18) siswi SMKN 1 Bandung, Mohammad Haikal Maulana (18) siswa SMKN 2 Tulungagung, dan Herlangga Aditama Putra (18) siswa SMAN 1 Kauman.

Selain lima pelajar di atas, ada satu korban lagi suporter Arema FC berlatar nonpelajar (umum) yang dilaporkan juga meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

Korban terakhir itu diidentifikasi bernama Indhi Rahma Putri (20), asal Desa/Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

Baca juga: Menkopolhukam paparkan nama-nama anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Suporter bola Batam nyalakan 1.000 lilin untuk Tragedi Kanjuruhan


 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022