situasi krisis belum berakhir
Jakarta (ANTARA) - Pasien COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan dengan terdapat 1.851 kasus baru dilaporkan pada hari ini dan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan pasien baru terbesar yaitu 668 orang, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Dari data yang diterima di Jakarta, Selasa, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan terdapat juga peningkatan pasien sembuh sebanyak 1.538 orang dan 13 orang meninggal dunia.

Dengan demikian terakumulasi sejak 2020 sebanyak 6.437.570 kasus COVID-19 di Tanah Air, dengan 6.262.820 orang di antaranya telah pulih dan 158.156 orang meninggal dunia.

Terdapat pula 16.594 kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi COVID-19. Jumlah itu memperlihatkan kenaikan 300 orang dibandingkan Senin kemarin (3/10).

Satgas Penanganan COVID-19 juga melaporkan 4.467 orang masuk dalam kategori suspek.

Baca juga: Masyarakat penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 capai 63,7 juta orang
Baca juga: Epidemiolog: PPKM harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan

Penambahan pasien COVID-19 terjadi setelah 71.691 spesimen dari 30.855 orang menjalani pengujian di ratusan jejaring laboratorium seluruh Indonesia.

Tingkat positif atau positivity rate nasional untuk kategori spesimen harian adalah 6,27 persen dan kategori orang harian mencapai 6 persen.

DKI Jakarta menjadi provinsi yang memiliki pasien baru terbesar pada hari ini dengan 668 kasus baru COVID-19. Disusul Jawa Barat yang memiliki 321 kasus baru, Jawa Timur 204 kasus baru, Banten 157 kasus baru dan Jawa Tengah dengan 131 kasus baru.

Pemerintah sebelumnya telah memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 sampai dengan 7 November 2022.

Menurut epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, keputusan tersebut adalah langkah tepat mengingat krisis akibat pandemi COVID-19 belum berakhir.

"Keputusan perpanjangan PPKM ini memang sudah tepat. Selaras juga dengan rekomendasi WHO yang mengatakan bahwa situasi krisis belum berakhir," kata Dicky menjawab pertanyaan ANTARA lewat aplikasi pesan diterima di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Epidemiolog: Vaksin booster cegah kematian akibat COVID-19

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022