Jakarta (ANTARA) - Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) bersama sejumlah stakeholder kemaritiman menggelar Forum Tim Nasional (Timnas) Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut dengan pelaku usaha terkait.

"Kami inginkan banyak permasalahan yang disampaikan dan banyak solusi yang disampaikan sehingga kita bersama-sama, baik pemerintah maupun pelaku usaha, kita melaksanakan tugas ini dengan baik," kata Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat, di Jakarta Utara, Senin.

Forum tersebut, kata Nurhidayat, sebagai bentuk kerja sama Komandan Pushidrosal selaku Ketua Tim Pelaksana Timnas Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut dengan anggota timnas lain, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menyelaraskan agar pipa dan kabel yang lewat di laut tertata dengan baik.

"Termasuk, mereka (pelaku usaha) yang menata kabel merasa senang karena pipanya terawasi dengan baik," katanya.

Forum tersebut, lanjutnya, mendiskusikan beberapa hal, yakni pemanfaatan landing point bersama di lahan pemerintah, aspek teknis terkait penerbitan rekomendasi marine survey, dan rekomendasi jalur penggelarannya.

Baca juga: Danpushidrosal sebut 26 penelitian dalam ekspedisi Jala Citra II

"Yang ketiga, mekanisme beberapa perizinan yang akan dilalui pelaku usaha terhadap apa yang disyaratkan kementerian terkait," katanya.

Forum tersebut, kata Nurhidayat, penting untuk diselenggarakan karena dari hasil monitoring yang dilakukan pihaknya masih terdapat beberapa permasalahan. Mulai dari tahap audiensi atau validasi proposal hingga kesepakatan timnas dalam penerbitan jalur marine survey dan rekomendasi jalur penggelaran.

"Yang akan dijadikan sebagai salah satu dasar pelaksanaan marine survey di lapangan maupun dalam proses penerbitan perizinan dan security clarence oleh kementerian terkait," ujarnya.

Kemudian, ujarnya, permasalahan sampai pada tahap penggelaran kabel, bahkan rencana perumusan metode pengamanan terhadap keberadaan instalasi kabel laut paska.

Ia menyebut dari hasil forum tersebut, Tim Nasional Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut dengan pelaku usaha akan berkolaborasi bersama dalam bentuk pengadaan situs monitoring yang dalam waktu dekat akan segera diluncurkan.

Baca juga: Pushidrosal temukan gunung di perairan menuju Banda

"Saya tadi sudah tawarkan dan mereka sudah setuju, tinggal kita mudah-mudahan dalam waktu dekat Menko Marves akan segera me-launching itu," tuturnya.

Nurhidayat berharap forum tersebut dapat mengetahui seberapa besar dampak yang akan saling ditimbulkan terkait jarak antara kabel power dan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) maupun dampak crossing di antara kedua jenis kabel bawah laut tersebut.

"Sehingga di situlah kita semua berada dalam timnas, kita berada dalam satu komunitas untuk bisa menyelesaikan bersama," ucapnya.

Selain Nurhidayat, Kepala Dinas Nautika (Kadisnautika) Pushidrosal Kolonel Laut (P) Sinung Budi Prasojo turut hadir sebagai pembicara dalam forum bertajuk "Minum Kopi Timnas Pipa dan Kabel Bawah Laut dengan Pelaku Usaha" itu.

Kemudian, Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK) KLHK Farid Muhammad, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub Mugen S. Sartoto, Fungsional Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir Ahli Muda KKP Didit Eko Prasetiyo, serta perwakilan para pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia (ASKALSI).

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022