harus menjadi inspirasi dan wadah pengembangan berjejaring
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko mengatakan pendidikan tinggi berperan strategis dalam menyiapkan tenaga kerja terampil.

“Pendidikan tinggi memainkan peranan penting dan strategis yaitu dalam menyiapkan pasokan tenaga kerja yang terampil, berdaya saing dan berkarakter. Juga menciptakan inovasi teknologi yang menjadi kekuatan dan moral bangsa,” ujar Subandi dalam webinar Pendidikan Tinggi di Masa Depan yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan transformasi dalam pendidikan tinggi tersebut menjadi penting agar Indonesia dapat keluar dari peringkat negara menengah. Dalam kesempatan itu, Subandi juga menambahkan dengan tren masifikasi saat ini, tren pendidikan tinggi mengalami perubahan yang mana belajar bisa dari mana saja dan kapan saja.

Tren berikutnya tidak ada lagi monopoli penyelenggaraan pendidikan tinggi dan juga mengganti perkuliahan dengan pembelajaran yang aktif serta pentingnya mengembangkan keterampilan yang tetap relevan dengan dunia yang terus berubah.

“Saat ini, peran perguruan tinggi tidak hanya menjadi transfer ilmu pengetahuan. Tetapi juga harus menjadi inspirasi dan wadah pengembangan berjejaring,” kata dia lagi.

Baca juga: Kemenristekdikti jelaskan 90 persen dunia kerja butuh tenaga terampil
Baca juga: Menaker dorong BPVP Kendari ciptakan tenaga kerja terampil
Baca juga: Wapres: Kunci penggerak sektor industri adalah tenaga kerja terampil

Perguruan tinggi juga diharapkan dapat adaptif serta dapat mengembangkan keunggulan sehingga menghasilkan lulusan yang berdaya saing.

Dia menjelaskan webinar tersebut merupakan studi latar belakang terkait penyusunan RPJPN 2025 - 2045 dan RPJMN 2025 - 2029. Proses penyusunan tersebut dilakukan melalui tiga tahap yakni penyiapan rancangan pembangunan, kemudian dilanjutkan dengan Musrenbang dengan melibatkan para pemangku kepentingan.

Dalam proses penyusunan rancangan tersebut, membutuhkan partisipasi, sinergitas dan juga koordinasi yang kuat dari pemangku kepentingan. Melalui kolaborasi tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam perumusan perancangan pendidikan tinggi hingga 20 tahun ke depan.

Baca juga: BLK Kemnaker targetkan 526.189 tenaga terampil
Baca juga: Kepala Perpusnas: Literasi berperan ciptakan tenaga kerja terampil
Baca juga: Carsome siap ciptakan tenaga kerja otomotif tersertifikasi

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022