Jakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung pameran ekonomi kreatif seni dan desain kontemporer dalam Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) ke-12, Rabu.

"Bisa berada di sini untuk ke-12 kalinya menyelenggarakan ICAD, tepuk tangan buat kita semua," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Andika Permata dalam konferensi pers, di Jakarta. 

Andika menyebutkan bahwa dukungan kepada Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) merupakan komitmen DKI Jakarta untuk mengaktifkan Jakarta menjadi kota kreatif.

Dia juga mengatakan jika Jakarta telah terhubung menjadi kota kreatif dunia dengan kompetensinya ada pada literasi dan tahun depan Jakarta akan ikut serta dalam kategori kreatif lainnya.

Baca juga: Sudin Parekraf Jaktim gelar Jakarta Painting Motofest

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta sangat adaptif membentuk "grand design" ekonomi kreatif yakni 17 subsektor ekonomi kreatif akan dibagi ke dalam empat pilar.

Pilar pertama merupakan konten, kedua adalah jasa, ketiga berhubungan dengan produk dan keempat terkait dengan industri besar.

Empat pilar ini mengakomodir semua subsektor ekonomi kreatif dan saat "grand design" rampung, hal ini akan menjadi rencana strategis (renstra) daerah.

ICAD ke-12 merupakan bentuk aktivasi Jakarta sebagai kota kreatif dan Pemprov DKI berfokus dan berkonsentrasi dalam pengembangannya.

Baca juga: Pemkot Jakbar minta Abang None berperan pulihkan sektor pariwisata

Selain itu, ICAD 12 juga mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) merupakan pameran pertama dan satu-satunya yang menginisiasi kolaborasi antara industri desain, seni, teknologi, hiburan dan perhotelan.

Pameran melibatkan desainer interior, grafis, fotografer, "videografer" , "scenographers", pelukis, pematung, sutradara film, dan kreator lainnya.

ICAD diadakan setiap tahun untuk mengeksplorasi kekayaan kearifan lokal Indonesia secara kontemporer.
 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022