"Ada potensi, namun sering kita gagalkan", kata Kapolsek Pancoran Kompol Rudiyanto di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Polisi mengamankan kerusuhan eksekusi lahan di Pengadegan
Meskipun tidak sering, Rudiyanto mengungkapkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) pernah dua kali terjadi selama satu pekan di wilayah Pancoran.
Demikian juga dengan tawuran, meski potensinya rendah namun kepolisian tetap memberikan peringatan agar menghindarinya.
Sehingga Kepolisian Sektor Pancoran memasang spanduk cegah kejahatan pada lima wilayah, yakni Kelurahan Rawajati, Kelurahan Kalibata, Kelurahan Duren Tiga, Kelurahan Pengadegan, dan Pancoran.
Sama halnya dengan Kepolisian Sektor Metro (Polsektro) Setiabudi bersama tim gabungan Pemkot Jakarta Selatan pun mengambil langkah pencegahan tawuran pelajar.
Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana menerangkan pihaknya bersama unsur Pemkot Jakarta Selatan dan TNI membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengurangi aksi tawuran pelajar dengan mendatangi secara rutin sekolah yang siswanya kerap terlibat bentrokan.
Baca juga: Kriminal kemarin, pemerasan di Pancoran hingga tawuran Kemayoran
"Kami mengimbau siswa meminimalisir membawa senjata tajam dan tidak menggunakan motor karena kami akan merazia jika kedapatan," ujar Agung.
Menurutnya, siswa yang membawa senjata tajam dan menumpang sepeda motor rawan melakukan tindakan kekerasan yang tidak bertanggung jawab.
Pada Kamis, Satgas itu menggelar kunjungan bimbingan penyuluhan kedua kalinya ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 43 Jakarta.
Bimbingan penyuluhan ini bertema "Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Penanggulangan Tindak Kekerasan Pada Pelajar" yang disosialisasikan kepada puluhan siswa.
Baca juga: Petugas Polsek Pancoran evakuasi jenazah dalam mobil di Duren Tiga
Baca juga: Petugas Polsek Pancoran evakuasi jenazah dalam mobil di Duren Tiga
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
