Memiliki kesempatan untuk menyuarakan Ruby adalah suatu kehormatan
Jakarta (ANTARA) - Ruby adalah boneka kanguru yang merasa terkurung di dalam kardus mainan di sebuah toko cinderamata, memiliki impian untuk bisa berpetualang dan menjelajahi indahnya alam Australia. Impiannya itu kemudian terwujud berbekal akal cerdik sebuah boneka unicorn bernama Louie.

Bersama-sama, Ruby dan Louie "kabur" dari toko cinderamata yang terletak di Great Barrier Reef dan melakukan petualangan luar biasa di seputar Australia. Mereka mengunjungi situs-situs ikonik termasuk Sydney Harbour, lorong-lorong di Melbourne, dan pemandangan alam yang menakjubkan seperti Uluṟu dan Ngarai Nitmiluk.

Sepanjang perjalanan, mereka menjelajahi kemegahan pengalaman perjalanan yang ditawarkan oleh Australia, mengenal budaya penduduk asli Australia, serta mengetahui latar belakang mengapa di balik setiap petualangan hebat selalu dimulai dengan sapaan Australia yang khas "G'day!".

Baca juga: Alasan destinasi wisata Australia "value for money"

Petualangan Ruby dan Louie ini ditampilkan dalam film pendek baru berjenis live action dengan karakter animasi CGI, yang diproduksi oleh Tourism Australia.

Film pendek berdurasi sembilan menit ini berjudul "G'day" yang ditayangkan pada 20 Oktober sebagai bagian dari kampanye pariwisata global Australia yang bertujuan mengundang wisatawan internasional untuk "Datang dan Katakan G'day" (Come and Say G'day).
 
Tangkapan layar video yang menunjukkan petualangan Ruby dan Louie yang ditampilkan dalam film pendek baru berjenis live action yang diproduksi oleh Tourism Australia "G'Day". (tourism.australia.com)


Sama seperti Ruby, para wisatawan juga bisa merencanakan dan melakukan petualangan di Australia dengan cara mereka sendiri. Berkelana menikmati alam dan budaya Australia, setelah hampir dua tahun "terkurung" karena pembatasan perjalanan.

Disutradarai oleh sutradara asal Australia Michael Gracey (The Greatest Showman), karakter utama dalam film pendek "G'day" ini adalah Ruby yang disuarakan oleh Rose Byrne yang juga merupakan aktor asal Australia. Sementara karakter Louie disuarakan oleh aktor Will Arnett.

"Memiliki kesempatan untuk menyuarakan Ruby adalah suatu kehormatan," kata Rose Byrne dalam sebuah keterangan.

Byrne menyebutkan bahwa Ruby adalah representasi sesungguhnya dari orang Australia yang dia sebut hangat, ramah, tetapi juga memiliki sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu dan seperti diceritakan dalam film pendek ini, melihat Australia untuk pertama kalinya.

Baca juga: Ini kegiatan baru yang bisa dilakukan di Australia "Saya sangat senang dapat membantu menyambut wisatawan ke negara kami yang indah," tambah Byrne.

Berbicara tentang keterlibatannya dalam film pendek, sutradara Michael Gracey mengatakan ketika dia pertama kali membaca naskah untuk "G'day", dia merasa film pendek ini memiliki konsep yang brilian.

"Boneka cinderamata kanguru, yang belum pernah keluar dari kotaknya, apalagi keluar toko, dihadapkan dengan satu kesempatannya untuk melihat Australia, dengan bantuan unicorn kecil," kata Gracey.

Menurut Gracey, kisah ini merupakan cerita petualangan yang menyenangkan yang dialami oleh dua sahabat, dengan latar belakang panorama Australia yang menakjubkan.

"Hal yang amat saya nikmati adalah orang-orang yang sangat berbakat, mulai dari musisi dan animasi, desain karakter, hingga pengisi suara serta proses syuting. Ini adalah petualangan yang menyatukan semuanya, dan saya luar biasa bangga akan hal itu," kata Gracey.

Sementara Will Arnett yang dikenal sebagai pengisi suara untuk aneka karakter unik, mengaku telah beberapa kali mengunjungi Australia.

"Kesan utamanya adalah saya mengagumi segala sesuatu tentang Australia dan orang Australia, mereka yang menyambut dengan hangat dan langsung terasa seperti seorang sahabat, kesempatan untuk berpetualang di salah satu tempat paling menakjubkan secara visual di dunia," kata Arnett.

Arnett berpikir bahwa film pendek ini secara brilian telah merepresentasikan keramah-tamahan Australia.

Baca juga: Album: Mengintip kemeriahan ajang Boorowa Irish Woolfest di Australia
 
Suasana jelang pemutaran perdana film pendek "G'day" untuk kampanye pariwisata Australia di Projector X, Singapura pada Rabu (19/10) malam waktu setempat. (ANTARA/Ho)


Budaya dan masyarakat asli Australia adalah inti dari cerita di "G'day", dan oleh sebab itu mulai dari karakter, pengambilan gambar hingga skoring musik menjadi perhatian, agar penonton dapat merasakan kehangatan dari budaya dan masyarakat Australia.

Skoring musik ditulis oleh komposer Australia Jonathan Dreyfus dan Amy Andersen, menampilkan musisi dari masyarakat asli Australia legendaris termasuk William Barton, Frank Yamma, Marliya Gondwana Indigenous Girls Choir dan Iwiri Choir.

Para penonton juga bisa mendengarkan versi baru dari lagu klasik "Australia Down Under", yang diproduksi bersama Colin Hay dari band Men At Work untuk kampanye dan film tersebut. Dua tahun

Dengan pembatasan perjalanan selama dua tahun terakhir, "Come and Say G'day" adalah undangan dari Australia kepada wisatawan global dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.

Kampanye "Come and Say G’day" dijalankan di 15 pasar internasional utama Tourism Australia mulai Oktober 2022 dan bertujuan untuk mendukung pemulihan industri pariwisata dengan mendorong permintaan perjalanan ke Australia.

"Kampanye ini akan menangkap imajinasi dunia dengan film pendek dan iklan televisi (TVC) serta iklan cetak dan iklan luar rumah yang berdampak tinggi, sosial, digital, editorial, dan mitra," ujar General Manager Regional Tourism Australia, South & South East Asia (SSEA) Brent Anderson.

Baca juga: Tempat "healing" dan "gateaway" di Australia yang tidak biasa

Anderson juga menjelaskan bulan Oktober dipilih sebagai waktu peluncuran, mengingat September hingga November adalah salah satu periode pemesanan wisata yang paling sering dilakukan oleh wisatawan yang hendak berkunjung ke Australia.

"Industri pariwisata di seluruh dunia terpuruk akibat pandemi COVID-19, dan kini masing-masing kembali ingin pulih. Maka saat pembatasan perjalanan sudah berakhir, ini adalah kesempatan bagi Australia untuk menarik kembali perhatian dunia," jelas Anderson.

Anderson juga mengatakan bahwa pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara (SSEA) sangat penting bagi pemulihan pariwisata Australia di tahun 2022. Oleh sebab itu pihak Tourism Australia dikatakan Anderson sangat antusias mempersembahkan kampanye terbaru mereka, yang diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pengunjung regional untuk mengunjungi Australia.

"Kami mengerti bahwa para wisatawan dari negara-negara ini ingin berlibur ke tempat wisata yang terasa familiar dan ramah juga menawarkan kesempatan untuk menjelajahi kota-kota baru, pemandangan dan kebudayaan," kata Anderson.

Melalui petualangan Ruby dan Louie, Tourism Australia mengundang para wisatawan mancanegara untuk "Datang dan Katakan G'day!".

Baca juga: Pilihan wisata yang ditawarkan Australia Barat

Baca juga: Jalan-jalan virtual ke Australia Barat #dirumahaja

Baca juga: Empat tempat menikmati musim gugur di Australia

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022