perlu dilakukan seluruh negara di kawasan Asia-Pasifik untuk meningkatkan pemanfaatan aplikasi antariksa
Jakarta (ANTARA) - Konferensi Tingkat Menteri Keempat atau Fourth Ministerial Conference (MC4) tentang Aplikasi Antariksa untuk Pembangunan Berkelanjutan di Asia dan Pasifik sepakat untuk memperluas pemanfaatan aplikasi antariksa termasuk dengan melibatkan pengguna akhir termasuk industri dan pemuda.

"Memperluas pemanfaatan aplikasi antariksa yang digital dan inovatif untuk pemanfaatannya bagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, telekomunikasi, pemanfaatan di sektor bisnis, dan sebagainya," kata Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) Armida Salsiah Alisjahbana dalam acara konferensi tersebut di Jakarta, Rabu.

Konferensi tingkat menteri yang mengangkat tema Space+ for Our Earth and Future tersebut diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Armida menuturkan lembaga-lembaga antariksa di kawasan Asia-Pasifik perlu terus mengambil langkah-langkah komprehensif untuk menjangkau lembaga pengguna sektoral untuk lebih memahami informasi geospasial dan persyaratan aplikasi antariksa yang mereka butuhkan.

Beberapa negara sudah melibatkan pengguna sejak awal bagi kebutuhan spesifik aplikasi antariksa seperti untuk profil sosial ekonomi atau kemiskinan, manajemen perikanan, dan analisis kesesuaian tanaman pertanian. "Itu perlu dilakukan seluruh negara di kawasan Asia-Pasifik untuk meningkatkan pemanfaatan aplikasi antariksa," katanya.

Baca juga: MC4 tingkatkan aplikasi antariksa hadapi tantangan pembangunan
Baca juga: MC4 bahas percepatan implementasi Rencana Aksi Asia-Pasifik tahap ke-2

Pelibatan pengguna akhir termasuk sektor swasta dan pemuda merupakan salah satu dari empat elemen inti yang disepakati para menteri dan kepala lembaga antariksa di kawasan Asia-Pasifik dalam konferensi tersebut untuk mengakselerasi Rencana Aksi Asia Pasifik tentang Aplikasi Antariksa untuk Pembangunan Berkelanjutan tahap kedua (2022-2026).

Tiga elemen lain adalah memperluas pemanfaatan aplikasi antariksa yang digital dan inovatif, mengelola data dan informasi secara lebih efektif, dan meningkatkan kemitraan dengan pemangku kepentingan nasional, regional, dan global.

Rencana Aksi tersebut juga memperkuat aksi-aksi kolaboratif antarpemangku kepentingan global dan meningkatkan harmonisasi mekanisme dan inisiatif kemitraan yang relevan.

Baca juga: LAPAN siap luncurkan aplikasi penginderaan jauh berbasis Android
Baca juga: Pemerintah rampungkan 90 persen kompilasi Informasi Geospasial Tematik


Untuk memfasilitasi ketersediaan dan penggunaan data secara luas, basis data geospasial nasional harus dikelola dalam suatu platform berbasis web, yang menyatukan negara-negara dan membuat data lebih mudah diakses dan tersedia.

Teknologi baru memiliki potensi untuk membantu negara-negara membuat data geospasial dapat diakses, tersedia, dapat ditindaklanjuti, dan terjangkau. Teknologi tersebut menawarkan akses yang tak tertandingi agar informasi dapat diakses, diproses, disimpan dan diterapkan.

Oleh karena itu, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik harus mampu mempercepat dan mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi antariksa yang inovatif dan memperdalam kemitraan regional untuk mendukung negara-negara pulih dari pandemi COVID-19 dan krisis lainnya.

Baca juga: BRIN dan BIG kerja sama riset perkuat informasi geospasial nasional

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022