Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) tak hanya fokus dalam pembinaan atlet, namun juga turut membangun industri olahraga berkuda di Tanah Air.

Salah satunya mendukung gelaran Cinta Indonesia Open (CIO) 2022 yang menghadirkan terobosan dengan menggabungkan kompetisi equestrian dengan fashion show.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, CIO 2022 yang bergulir di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre, Tangerang, Banten, akhir pekan lalu, sukses menyita perhatian.

Sebab, selain mempertandingkan The Federation Equestre Internationale (FEI) Jumping World Challenge (JWC) Competition 3 2022, terdapat kegiatan unik yakni penampilan para model di tengah arena equestrian.

Sebanyak 10 karya desainer ternama A.M. By Anggia Sari dan Eni Joe dipertunjukkan para model yang ditemani kuda mungil, serta iringan live music.

Tak hanya itu, dalam CIO 2022 juga ada ruang bagi pelukis dan fotografer menunjukkan karya mereka.

"Pada CIO kami selalu menghadirkan perpaduan karya seni dan olahraga, dan tahun ini ada fashion show," kata Founder CIO sekaligus Ketua Umum PP Pordasi Triwatty Marciano.

"Bagi desainer dan model, ini menjadi unik karena ditampilkan di arena equestrian dan bagi masyarakat olahraga berkuda, hal ini menjadi hiburan di tengah tegangnya kompetisi,” ujarnya menambahkan.
 
Para model berjalan di arena equestrian dalam meramaikan gelaran Cinta Indonesia Open (CIO) 2022 di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre, Tangerang, Banten, Minggu (30/10/2022). (ANTARA/HO-PP Pordasi)


Triwatty juga mengatakan fashion show menjadi nilai tambah dalam industri olahraga dan sports tourism di Indonesia.

"Dalam satu kegiatan, kami dapat mendorong pembinaan olahraga, penerapan sports science, sekaligus menghadirkan hiburan yang menguntungkan sektor industri dan pariwisata. Dengan adanya ini bersama-sama mengembangkan industri," kata Triwatty.

Dalam CIO 2022 turut hadir Sekretaris Jenderal Federasi Equestrian Asia (AEF) Bader Al Darwish beserta deputinya Abid Salim Khan Tarin.

Selain itu, ada juga Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, dan yang lainnya.

Mereka menikmati rangkaian pertandingan yang dipadukan dengan karya seni terbaik anak bangsa. Prestasi atlet tetap menjadi yang utama dalam kegiatan tersebut.

Adapun dalam perlombaan FEI JWC Competition 3 pada kategori C pemenangnya adalah Lente Marin Idema bersama kudanya Faye dari Royal Sporthorse Bali.

Posisi kedua menjadi milik Nathanael Frediboy Eman dengan APM Wadecky dari APM Equestrian Centre.

Selanjutnya juara pada kategori B adalah Putri Hamidjojo dengan Just London dari Trijaya Equestrian Centre. Lalu juara kategori A adalah Natasha Christabel Herjawan dengan Happy Rose dari JPEC – H Horse.

Marciano menyambut baik kegiatan kali ini karena equestrian adalah olahraga Olimpiade. Sehingga dengan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembinaan atlet, Marciano optimistis satu hari atlet equestrian Indonesia dapat berprestasi di tingkat dunia.

"Mereka bisa menjadi atlet yang berprestasi pada saat keikutsertaannya, baik itu di SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade,” ujar Marciano.

Baca juga: Pordasi: Kejuaraan olahraga berkuda di Indonesia makin menggeliat
Baca juga: Atlet muda antusias ikuti Indonesian "Horse Lovers Festival" 2022
Baca juga: Fenomena joki cilik pacuan kuda dan upaya Pordasi selesaikan polemik

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022