Jakarta (ANTARA) -

Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta membangun fasilitas layanan kanker untuk perempuan dan anak, seiring dengan tujuan Kementerian Kesehatan untuk memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak di enam rumah sakit vertikal.

"Woman and child cancer care ini terdiri atas 18 lantai dan 3 basemen. Ini sebagai sebuah tujuan memenuhi tujuan dari Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk memberikan layanan secara komprehensif terhadap kanker terutama untuk kanker wanita dan anak-anak," kata Pelaksana Tugas Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RS Kanker Dharmais Jakarta Anjari ditemui di Jakarta, Kamis.

Anjari mengatakan pembangunan gedung layanan kanker perempuan dan anak dilaksanakan dalam waktu dua tahun ke depan.

Ke depannya, layanan di gedung yang akan menjadi Tower C di lingkungan RS Kanker Dharmais Jakarta akan dilengkapi dengan tenaga kesehatan spesialis, seperti layanan kanker payudara maupun kanker serviks.

Baca juga: Dokter: Kerja sama penanganan kanker perlu diperluas hingga ke daerah

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Kanker Dharmais dr Reni Wigati, Sp.A (K) mengatakan dengan adanya gedung baru tersebut, maka RS Kanker Dharmais dapat melakukan pelayanan komprehensif terhadap kanker, utamanya kanker perempuan dan anak.

Selain itu, juga dapat semakin meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan, dimulai dari peningkatan deteksi dini dengan adanya diagnosis molekuler.

"Itu adalah pemeriksaan yang paling canggih untuk kanker. Tentu sebagai pusat kanker nasional, Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais bertugas untuk mengadakan pemeriksaan seperti itu di Indonesia. Setelah itu kami juga akan melengkapi terapi kami dengan terapi yang lebih canggih lagi yang menyamai standar terapi kanker internasional," ujar Reni.

Kementerian Kesehatan menggelar peletakan batu pertama untuk gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak secara serentak di enam rumah sakit vertikal.

Baca juga: Perlunya program pengampuan rumah sakit untuk tanggulangi kanker

Pemerintah RI diwakili oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Islamic Development Bank (IsDB) diwakili oleh Presiden Muhammad Sulaiman Al Jasser menggelar peletakan batu pertama gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak secara simbolis di RSUP Prof.I.G.N.G. Ngoerah di Denpasar, Bali.

Pembangunan gedung dilakukan dengan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di enam rumah sakit pelayanan terpadu vertikal di lima provinsi, yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Persahabatan Provinsi DKI Jakarta; Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin di Bandung, Provinsi Jawa Barat; RSUP Dr. Sardjito di Provinsi D.I Yogyakarta; RSUP Prof.I.G.N.G. Ngoerah di Denpasar, Provinsi Bali; dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pembangunan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 untuk menurunkan rasio kematian ibu (AKI) menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran; mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita; mengurangi angka kematian neonatal menjadi setidaknya kurang dari 12 per 1.000 kelahiran; serta menurunkan angka kematian balita hingga serendah 25 per 1000 kelahiran.

Baca juga: Mengenal tiga pengobatan yang umum untuk kanker

Selain pembangunan gedung dan penyediaan peralatan, ruang lingkup proyek ini juga mencakup upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kompetensi SDM rumah sakit, peningkatan kapasitas tanggap darurat rumah sakit, peningkatan teknologi informasi rumah sakit, dan kerjasama penelitian klinis.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022