rencananya pada  2023 saat Indonesia sudah melewati masa pandemi PWNU DKI Jakarta akan mengagendakan lebih dari 1.000 kegiatan yang tersebar ke pelosok ranting dan anak ranting di Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta mempertanyakan usulan dana hibah untuk tahun 2023 yang lebih kecil yakni sebesar Rp4 miliar.

Menurut Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta Husny Mubarok Amir anggaran Rp4 miliar terasa sangat kecil karena harus menaungi enam cabang, 44 Majelis Wakil Cabang (MWC), 267 ranting, 18 lembaga, 14 badan otonom serta lebih dari empat juta anggota.

Pasalnya, kata Husny, dalam keterangan di Jakarta, Kamis, PWNU DKI Jakarta tahun 2022 telah melaksanakan 800 lebih kegiatan yang efisien membantu Pemprov DKI.

 Sedangkan rencananya pada  2023 saat Indonesia sudah melewati masa pandemi PWNU DKI Jakarta akan mengagendakan lebih dari 1.000 kegiatan yang tersebar ke pelosok ranting dan anak ranting di Jakarta.

"Bahkan akan semakin banyak pula kegiatan yang akan dilakukan oleh Badan Otonom NU serta Lembaga di bawah naungan PWNU DKI Jakarta," ucap Husny.

PWNU DKI Jakarta, kata Husny, mengapresiasi perjuangan para anggota legislatif di DPRD DKI Jakarta yang telah gigih memperjuangkan politik anggaran bagi kemaslahatan masyarakat Jakarta melalui pembahasan pengalokasian dana hibah Tahun Anggaran 2023 bersama Pemprov DKI Jakarta.

"Namun setelah tahun sebelumnya Gubernur Anies menjadi sorotan karena menggelontorkan sekian banyak uang untuk dana pendukung bagi organisasi masyarakat, dengan besar-kecilnya dinilai bagi sebagian orang tidak profesional dan proporsional, seharusnya kini (saat usulan) bisa proporsional," ucapnya.

PWNU DKI Jakarta, ucap Husny, berharap kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang baru dapat merevisi dan memberikan alasan yang rasional kepada DPRD DKI Jakarta terkait dana hibah untuk NU DKI Jakarta yang diusulkan sejak kepemimpinan DKI oleh Gubernur Anies Baswedan itu.

Pasalnya, usulan Rp4 miliar itu sangat tidak proporsional jika PWNU memiliki begitu banyak agenda dengan jumlah lebih banyak dibanding 2022 dengan anggaran Rp5 miliar.

"Semestinya tahun 2023 bisa meningkat agar program sosial, keagamaan dan kebangsaan bisa berjalan dengan baik. Sementara di sisi lain MUI Jakarta yang secara struktur organisasi dan banyaknya kegiatan tidak sebesar dan sebanyak PWNU, dialokasikan sebesar Rp15 Miliar di tahun 2023 nanti," tuturnya.

Sementara itu, Kabiro Dikmental DKI Jakarta Gunas Mahdianto angkat bicara terkait hibah untuk kedua ormas islam ini yang disebutnya, saat ini nominalnya  masih dibahas bersama DPRD DKI Jakarta.

"Masih dibahas," ucapnya dalam pesan singkat.
Baca juga: Fatayat NU Jaksel luncurkan buku "Aku Bangga Menjadi Santri"
Baca juga: Pengamat: Calon Gubernur DKI wajib berpasangan dengan tokoh NU
Baca juga: Pengurus NU Jakarta Utara diminta doakan Airin bisa pimpin Jakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022