kami juga sudah mengumpulkan 100 paket parsel melalui anggota Pramuka
Kupang (ANTARA) - Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Nusa Tenggara Timur membuat program dengan nama “Gerakan Pramuka Gempur Stunting” untuk membantu pemerintah daerah mencegah serta menanggulangi masalah kekerdilan di provinsi berbasis kepulauan itu.

“Kami punya program namanya ‘Gerakan Gempur Stunting’ yang sudah berjalan untuk membantu menanggulangi masalah stunting di NTT,” kata Ketua Kwarda Pramuka NTT Sinun Petrus Manuk di Kupang, Jumat di sela-sela penyerahan bantuan 200 sembako untuk penanggulangan masalah stunting di provinsi berbasis kepulauan itu.

Dia mengatakan melalui program tersebut sejumlah anak-anak Pramuka yang ada di NTT diajarkan untuk menyalurkan bantuan secukupnya untuk dapat disalurkan kepada keluarga-keluarga kurang mampu dan terdata sebagai keluarga penderita stunting.

“Jadi selain adanya bantuan sembako dari Bulog NTT, kami juga sudah mengumpulkan 100 paket parsel melalui anggota Pramuka,” ujar dia.

Baca juga: KSP sebut Pramuka agen strategis turunkan "stunting"
Baca juga: Pemerintah Kota Kupang sediakan Rp18,2 miliar untuk tangani stunting


Dalam parsel itu terdapat susu, telur, kacang hijau serta vitamin yang nantinya akan dibagikan kepada kurang lebih 100 keluarga yang mempunyai anak terindikasi menderita stunting.

Dia pun menilai bahwa dalam hal menurunkan angka stunting di NTT, butuh kerja semua pihak, sehingga angkanya terus mengalami penurunan.

Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Timur saat ini stunting di NTT per Agustus 2021 berada pada angka 20,9 persen, dan keluarga berpotensi risiko stunting sebanyak 603.893 KK.

Untuk kota Kupang sendiri berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kupang, diketahui bahwa 5.487 anak di daerah itu mengalami masalah kekerdilan (stunting) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Sinun Petrus pun berharap agar dengan berbagai kolaborasi semua pihak, angka stunting di NTT dapat alami penurunan sehingga mampu sampai pada prosentase terendah.

Baca juga: Pemkot Kupang bentuk 341 tim pendamping keluarga tangani stunting

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022