Manado, Sulawesi Utara (ANTARA) - Yayasan Plan International Indonesia bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) telah memilih dua perwakilan forum anak menjadi Menteri PPPA sehari untuk merayakan Hari Anak Sedunia 2022.

“Mereka juga berkesempatan turut menyosialisasikan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Sosialisasi UU TPKS saat ini menjadi salah satu fokus KPPPA, yang dilakukan bersama berbagai elemen masyarakat,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam acara Sehari Menjadi Menteri PPPA di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu.

Dua orang yang terpilih melalui kampanye Jadi Menteri PPPA (SJMPPPA), Juli-November 2022 itu adalah Perwakilan dari Forum Anak Padang Panjang Kanaya (17) dan Perwakilan dari Forum Anak Ambon Abimanyu (16).

Keduanya dipilih oleh Yayasan Plan International Indonesia yang bekerjasama dengan KPPPA, dengan mengemban tugas menjadi Menteri PPPA selama sehari untuk menyebarkan praktik baik dan pengetahuannya kepada anak-anak seusianya.

Program kampanye digelar untuk memperkuat perlindungan anak agar terbebas dari kekerasan seksual. Setelah mengikuti seleksi selama 3,5 bulan sejak Agustus 2022, yang diikuti sekitar 200 peserta individu berusia 15-18 tahun dari 33 provinsi di Indonesia.

Bintang mengatakan kehadiran keduanya akan turut memperkuat upaya memerangi kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia dan menginspirasi anak lainnya untuk jadi pelapor terhadap kekerasan seksual seperti yang diamanatkan undang-undang.

Sebab berdasarkan data milik KPPP di sepanjang tahun 2021 sebanyak 11.952 kasus kekerasan telah dilaporkan. Dengan 7.004 kasus atau 60 persen di antaranya adalah kekerasan seksual.

“Keterlibatan anak adalah bagian dari pemenuhan hak anak, karena pemenuhan hak anak tidak hanya untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk mendapatkan perlindungan, tetapi juga hak untuk berpartisipasi. Makanya kita dorong tidak hanya di tingkat provinsi kabupaten/kota tapi ini dimulai dari tingkat desa,” kata Bintang.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengatakan melalui kegiatan ini, anak dan kaum muda, khususnya perempuan, mempunyai kesempatan untuk menjadi pimpinan strategis di berbagai bidang, sehingga dapat menginspirasi sebayanya untuk berani menjadi pemimpin serta menyampaikan gagasannya secara luas.

“Seperti melalui SJMPPP 2022 ini, Kanaya dan Abimanyu berkesempatan strategis menyampaikan gagasannya tentang perlindungan anak dari kekerasan seksual kepada para pembuat keputusan, pemangku kepentingan, dan masyarakat,” ujar Dini.

Kanaya mengatakan suatu kehormatan untuk terpilih menjadi Menteri PPPA selama sehari. Waktu tersebut dimanfaatkan dirinya untuk memberikan saran pada pemerintah dan mengajak teman sebayanya untuk menghentikan terjadinya kekerasan seksual pada anak dan perempuan.

“Sebagai Menteri PPPA, saya berpeluang untuk mengampanyekan gagasan saya secara lebih luas, khususnya terkait isu yang saya sangat peduli, yaitu kekerasan seksual terhadap anak yang masih sering terjadi,” ujar Kanaya.

Abimanyu turut menambahkan bahwa dirinya bertekad akan terus memperjuangkan hak dan aspirasi anak Indonesia untuk terbebas dari kekerasan seksual.

“Sehari Jadi Menteri PPPA ini menjadi motivasi dan semangat saya untuk terus memperjuangkan perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan seksual,” ucap Abi.

Baca juga: Men-PPPA: Tak bisa sama ratakan cara daerah entaskan kekerasan seksual
Baca juga: KPPPA: Didikan keluarga pengaruhi terjadinya kekerasan pada anak


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022