Bangkok (ANTARA) - China dan Thailand pada Sabtu (19/11) sepakat untuk membangun komunitas China-Thailand dengan masa depan bersama demi meningkatkan stabilitas, kemakmuran, dan keberlanjutan, menurut pernyataan bersama yang dirilis saat kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Bangkok.

China dan Thailand adalah tetangga dekat, dan masyarakat dari kedua negara menikmati sejarah panjang pertukaran yang bersahabat. Kedua negara juga menikmati hubungan perdagangan dan ekonomi yang erat selama bertahun-tahun.

China tetap menjadi mitra dagang terbesar Thailand selama sembilan tahun berturut-turut, dan menjadi pasar ekspor utama produk pertanian Thailand. Kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi antara kedua negara membuahkan berbagai hasil yang bermanfaat.

Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Phra Vajiraklaochaoyuhua dan Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana di Grand Palace pada Jumat (18/11) malam.

Xi menuturkan China akan terus bekerja sama dengan Thailand untuk meneruskan ikatan khusus kedua negara sebagai satu keluarga, membangun komunitas China-Thailand dengan masa depan bersama dan menulis babak baru dalam hubungan bilateral.

Raja Vajiralongkorn mengatakan Thailand dan China adalah satu keluarga, dan Thailand siap untuk menjalin ikatan persahabatan dan kerja sama yang lebih erat dengan China.

China dan Thailand adalah tetangga dekat yang bersahabat, dan kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Volume perdagangan bilateral melonjak 33 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 131,18 miliar dolar AS  pada 2021, menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China.

Sejak dibuka hampir setahun yang lalu, Jalur Kereta China-Laos telah mengangkut lebih dari 10 juta ton kargo, banyak di antaranya berasal dari China dan Thailand.

Selain itu, pembangunan jalur kereta cepat China-Thailand dan menghubungkannya dengan Jalur Kereta China-Laos untuk membentuk arteri yang melaju melalui Semenanjung Indo-China akan lebih lanjut memfasilitasi arus masyarakat dan logistik, mendorong pembangunan ekonomi dan perdagangan serta mencapai kemakmuran bersama.

Zona Industri Rayong Thailand-China, yang didirikan pada 2006, merupakan salah satu area industri China pertama yang berada di luar negeri. Zona industri tersebut kini menjadi rumah bagi lebih dari 180 perusahaan yang diinvestasikan China, sebagian besar di sektor mobil, elektronik, dan mesin. Zona industri itu menarik lebih dari 4,3 miliar dolar AS investasi dari China dan menyediakan lebih dari 45.000 pekerjaan domestik.

Sebagai negara berkembang dan tetangga dekat, China dan Thailand juga memiliki banyak kepentingan, proposisi, dan posisi yang sama dalam isu-isu internasional dan regional utama.

Presiden Xi bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha di Bangkok pada Sabtu dan kedua belah pihak sepakat untuk membangun komunitas China-Thailand dengan masa depan bersama untuk meningkatkan stabilitas, kemakmuran, dan keberlanjutan.

Pada pertemuan tersebut, Xi mengucapkan selamat kepada Thailand atas keberhasilannya dalam menggelar Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC), menekankan tentang persahabatan yang sudah terjalin selama ribuan tahun antara China dan Thailand dan persaudaraan antara masyarakat di kedua negara.

Dalam 10 tahun terakhir sejak kedua negara meresmikan kemitraan kerja sama strategis komprehensif, persahabatan tradisional kita telah menjadi semakin kuat, kerja sama strategis komprehensif terus diperdalam, dan hubungan bilateral telah memasuki tahap perkembangan baru, kata Xi.

Di sebuah titik awal sejarah yang baru, China akan bekerja sama dengan Thailand untuk melanjutkan ikatan spesial yang membuat "China dan Thailand begitu dekat seperti keluarga," membangun komunitas China-Thailand dengan masa depan bersama demi meningkatkan stabilitas, kemakmuran, dan keberlanjutan, menambahkan dimensi baru dalam hubungan kekeluargaan, membuka era baru hubungan China-Thailand, dan memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat di kedua negara, lanjutnya.

PM Thailand itu menyampaikan ucapan selamat yang hangat atas kesuksesan penyelenggaraan Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 dan atas terpilihnya Xi sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC.

Thailand mendukung Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global yang diajukan oleh Xi serta mendukung China dalam memainkan peran yang lebih besar dalam urusan regional dan internasional, ungkapnya.

Setelah pertemuan itu, para pemimpin merilis Pernyataan Bersama antara Pemerintah Republik Rakyat China dan Pemerintah Kerajaan Thailand tentang Membangun Komunitas China-Thailand dengan Masa Depan Bersama demi Meningkatkan Stabilitas, Kemakmuran, dan Keberlanjutan.

Presiden Xi pada Kamis (17/11) tiba di Bangkok untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-29 dan melakukan kunjungan ke Thailand. Saat berpidato dalam Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC pada Jumat (18/11), Xi menyerukan untuk membangun komunitas Asia-Pasifik dengan masa depan bersama.

Dalam pidatonya, Xi menekankan perlunya mengikuti semangat keluarga Asia-Pasifik, saling menjaga satu sama lain seperti penumpang di kapal yang sama, dan terus melakukan pergerakan stabil menuju komunitas Asia-Pasifik dengan masa depan bersama.

Xi mengatakan bahwa "selama beberapa dekade terakhir, kerja sama ekonomi yang kuat di kawasan ini telah menciptakan 'keajaiban Asia-Pasifik' yang dikagumi di seluruh dunia. Kerja sama Asia-Pasifik telah mengakar kuat di hati masyarakat."

Pada Sabtu yang sama, Xi menuturkan bahwa perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu tujuan dan prinsip APEC, serta pilar penting dalam upaya untuk mewujudkan Visi Putrajaya 2040 (Putrajaya Vision 2040).

Sang Presiden China menekankan pentingnya menjunjung tinggi multilateralisme sejati dan melindungi sistem perdagangan multilateral, menjunjung tinggi inklusivitas demi keuntungan semua pihak, dan menjunjung tinggi kerja sama regional yang terbuka demi kemakmuran kawasan Asia-Pasifik. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022