Purwokerto (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah Faisol Nasar bin Madi menegaskan bahwa organisasi yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan itu tidak akan terjun ke dalam politik praktis.

"Al Irsyad sebagai organisasi dakwah pada saat bermuktamar ini sudah berusia 108 tahun, sebuah usia yang bisa disebut matang," katanya saat memberi sambutan dalam pembukaan Muktamar Nasional Ke-41 Al Irsyad Al Islamiyyah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu sore.

Sejak awal berdiri, kata dia, Al Irsyad senantiasa terlibat secara konsisten dalam problem-problem keumatan, yakni sejak prakemerdekaan, kemerdekaan, dan hingga saat ini.

Bahkan pascakemerdekaan, kata dia, banyak kader-kader Al Irsyad yang aktif duduk di pemerintahan.

"Meski demikian, sebagai organisasi dakwah, Al Irsyad tetap konsisten tidak terlibat dalam politik praktis, karena politik Al Irsyad adalah politik peradaban, politik kebangsaan," kata Faisol.

Baca juga: Wapres buka Muktamar Nasional Al Irsyad Al Islamiyyah di Purwokerto

Ia mengatakan sikap politik Al Irsyad itu tidak terlepas dari manhaj dakwah Al Irsyad, yaitu mengikuti manhaj washati, atau madzhab moderasi, dalam dakwahnya mengutamakan hikmah, menjauhkan diri dari sikap-sikap tatharuf, tasyaddud, dan takfiri.

Menurut dia, hal itu karena Al Irsyad menginsafi posisinya sebagai khadimul ummah dan shadiqul hukumah atau syarikul hukumah.

Lebih lanjut, Faizol mengatakan dalam usia 108 tahun mengabdi pada bangsa dan negara, Al Irsyad mengalami dinamika pasang dan surut.

"Saat pasang Al Irsyad menjadi inspirasi kebangsaan, saat surut Al Irsyad memperdalam pemahaman keislaman dan keindonesiaannya, sehingga tak peduli pasang maupun surut, kiprah Al Irsyad tak pernah menyusut," katanya.

Menurut dia, Al Irsyad memahami dinamika kebangsaan, sejak era kolonial hingga era milenial, terjadi perubahan peradaban, dari peradaban agraris hingga peradaban otomatis.

Baca juga: Wapres apresiasi kontribusi Al Irsyad Al Islamiyyah bagi bangsa

"Saat ini kita berada di era digital, sebuah era yang ditandai dengan revolusi wifi hingga mengubah pola pikir dan pola perilaku manusia dan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan era ini juga ditandai dengan kecepatan informasi, kecepatan perubahan atau disrupsi, perilaku industri yang berubah, termasuk pola sosial yang juga berubah sehingga ruang-ruang relasi sosial yang harmoni bergeser ke arah individual yang terisolasi.

"Di tengah kondisi tersebut, Al Irsyad mengadakan Muktamar Ke-41 di Purwokerto. Insya Allah muktamar ini akan menjadi penanda kebangkitan Al Irsyad untuk bersama-sama komponen bangsa yang lain mewujudkan Indonesia maju dan bermartabat," katanya.

Muktamar Nasional Ke-41 Al Irsyad Al Islammiyah dengan tema "Membangun Al Irsyad Al Islamiyyah yang Maju, Bersahabat, dan Bermartabat, Untuk Indonesia Emas 2045" dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin di Purwokerto pada Rabu (23/11) sore.

Baca juga: Ganjar puji pesan Wapres kepada Al Irsyad Al Islamiyyah

Kegiatan yang digelar pada 22-25 November 2022 tersebut diikuti 1.218 peserta yang terdiri atas Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah, Wanita Al Irsyad Al Islamiyyah, Pemuda Al Irsyad Al Islamiyyah, dan Mahasiswa Al Irsyad Al Islamiyyah.
 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022