pendidikan anak jangan sampai terputus meski pada situasi bencana
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr Giwo Rubianto Wiyogo mengajak organisasi masyarakat untuk dapat dapat membantu penyintas gempa Cianjur.
 
"Kowani mengajar organisasi masyarakat untuk bergerak dan membantu meringankan penderitaan yang dialami penyintas gempa Cianjur, " ujar Giwo di Jakarta, Rabu.
 
Sebagai pimpinan organisasi federasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia dengan 102 organisasi anggota dan 90 juta anggota perempuan di seluruh Indonesia, pihaknya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas banyaknya korban, terutama korban perempuan dan anak akibat bencana gempa bumi yang terjadi.
 
Pada kesempatan yang sama, Kowani tergerak untuk meninjau dan memberikan bantuan langsung berupa makanan siap saji untuk korban gempa di Cianjur. BNPB mencatat ada 58.362 orang yang mengungsi di berbagai wilayah di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.

Baca juga: MPR minta Pemerintah data kebutuhan pengungsi korban gempa Cianjur
 
Dalam kesempatan itu, pihaknya meminta perhatian khususnya pada perempuan dan anak-anak agar tetap mendapatkan perlindungan pada saat bencana.

Ia mengkhawatirkan itu karena saat situasi bencana ini, para korban disatukan dalam satu tenda penampungan, baik laki-laki maupun perempuan serta anak. Harapannya, perlu ada pemisahan antara tenda perempuan dan anak, dengan tenda laki-laki.
 
"Selain itu pendidikan anak jangan sampai terputus meski pada situasi bencana karena bagaimanapun pendidikan itu penting dan utama untuk dapat terus berkembang menyesuaikan segala kebutuhan zaman, " imbuh dia.
 
Giwo meminta Pemerintah melalui Kemendikbudristek agar dapat mengambil langkah strategis untuk membantu kelangsungan pendidikan di lokasi bencana.

"Upaya itu bisa dilaksanakan dengan mendatangkan para guru ke tenda-tenda penampungan agar proses pendidikan dapat terus berlanjut. Penyembuhan trauma bagi korban bencana juga patut untuk mendapatkan perhatian," katanya.

Baca juga: Bupati Cianjur: Mulai Kamis tak boleh ada pengungsi tak dapat bantuan
 
 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022