LPPPM ini kontribusinya sungguh luar biasa terhadap perkembangan Undiksha
Denpasar (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, memperkuat peran Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) untuk mengembangkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"LPPPM adalah salah satu roda penggerak Undiksha yang memiliki dua tugas dan fungsi yang paling kritikal yaitu pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I saat membuka Focus Group Discussion (FGD) evaluasi dan refleksi program LPPPM 2022 di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, LPPM pada tahun ini telah memberikan kontribusi bagi perkembangan kampus pendidikan tenaga kependidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut melalui berbagai program strategis.

Adapun paradigma Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah memberikan transformasi kepada penyelenggaraan pendidikan tinggi sehingga banyak kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh LPPPM menyangkut tentang MBKM, seperti asistensi mengajar di satuan pendidikan, magang di industri dan berbagai kegiatan yang lain.

Selain itu, LPPPM juga melakukan pengembangan sumber daya manusia dan pusat sumber belajar, maupun peningkatan mutu. "Apa yang sudah dilakukan LPPPM ini kontribusinya sungguh luar biasa terhadap perkembangan Undiksha," ungkapnya.

Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali jadi tuan rumah Pameran Kampus Merdeka
Baca juga: Undiksha Singaraja jadi tuan rumah pertemuan Forum Perpustakaan


Rasben Dantes berharap LPPPM ke depan dapat meningkatkan kualitas kerja dan pelaksanaan program. Selain itu juga dapat merancang dan melaksanakan program-program inovatif, termasuk yang arahnya untuk meningkatkan akreditasi program studi dalam rangka Undiksha menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

Saat ini, Undiksha yang masih berstatus Badan Layanan Umum (BLU) baru memiliki 32 persen program studi terakreditasi A maupun terakreditasi unggul. Saat ini pula, Undiksha mengajukan 21 program studi yang terdiri atas lima klaster untuk akreditasi internasional.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat tiga klaster akan keluar hasilnya dan mudah-mudahan itu bisa mendapatkan hasil yang terbaik dan itu bisa menambah program studi-program studi unggul yang ada di Undiksha. Tahun depan ada dua klaster lagi yang divisitasi," jelasnya.

Tetapi, untuk menjadi PTN BH, akreditasi bukan menjadi syarat satu-satunya. Terdapat pula komponen lain seperti pendanaan, jumlah doktor, dan jumlah profesor.

"Untuk itu ini juga menjadi salah satu program Bapak Rektor saat memimpin universitas ini. Mudah-mudahan dalam beberapa tahun ke depan kita siap menuju PTN-BH dan kita berharap apa yang menjadi tujuan kita mengantarkan Undiksha sebagai universitas unggul dan berdaya saing bisa tercapai," pungkas Rasben Dantes.

Baca juga: MBKM perkuat bidang keilmuan yang dimiliki mahasiswa

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/IMBA Purnomo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022