Pemakai Novablast 3 akan merasakan empuknya teknologi FF blast+
Jakarta (ANTARA) - Trampolin biasanya digunakan oleh pelaku akrobatik sehingga menghadirkan sensasi badan yang terlempar ke udara untuk melawan gravitasi, namun bagaimana kalau sensasi yang sama dirasakan saat memakai sepasang sepatu?

Pabrikan sepatu dan peralatan olahraga asal Jepang, ASICS, mencoba untuk menghadirkan rasa melenting di atas trampolin bagi para pelari dengan menggunakan sepatu keluaran teranyar, Novablast 3.

"Desain 'midsole' terinspirasi dari trampolin jadi terasa banyak 'bounce-nya' sedangkan fiturnya terinspirasi dari bentuk origami sehingga 'fresh'," kata Marketing Manager PT. ASICS Indonesia Trading Fajar Nugraha dalam konferensi pers di Jakarta pada pertengahan November.

Midsole yang dimaksud adalah bagian sol sepatu yang menjadi bantalan tengah sepatu dan berfungsi sebagai peredam antara kaki dengan permukaan. Midsole Novablast 3 sudah menggunakan tipe "Flytefoam blast plus" (FF blast+) yang menekankan kelembutan dan ringan.

Baca juga: Gibran gandeng UMKM akan luncurkan sepatu berdesain batik

"Pemakai Novablast 3 akan merasakan empuknya teknologi FF blast+ dan bobot sepatunya juga dibuat 20-30 gram lebih ringan dibanding versi sebelumnya," ungkap Fajar.

Fajar menyebut ASICS juga menggunakan material polyster yang telah didaur ulang sehingga mendukung gerakan ramah lingkungan.

Novablast 3, menurut Fajar, diperuntukkan untuk pelari jarak pendek hingga medium dengan kecepatan sedang.
Anggota "ASICS Running Lead" menggunakan ASICS Novablast 3 (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

"Jadi sepatu ini cocok bagi pelari bukan dengan 'pace' kencang, tapi lebih untuk 'easy run', 'recovery run' atau 'medium run', hanya di lapangan banyak juga pelari-pelari yang menggunakan sepatu ini untuk berlatih kecepatan di 'tempo run' atau 'interval run', jadi sepatu ini bisa mendukung kedua jenis lari tersebut," tambah Fajar.

Keunggulan lainnya, desain Novablast 3 dilengkapi dengan konstruksi lidah sepatu di bagian atas yang membantu meningkatkan kesesuaian kaki dan sepatu sekaligus mengurangi gesekan. Novablast 3 juga diperkuat dengan desain tumit yang lebih suportif dalam membantu kaki melangkah

Bagi pelari yang bentuk kakinya "melebar" di bagian ujung, tak perlu khawatir, karena platform Novablast 3 lebih lebar sekitar 5mm dibanding versi sebelumnya.

Sesungguhnya, menurut Fajar, Novablast 3 cocok bagi pelari dengan pronasi normal maupun over pronation. Pronasi adalah cara telapak kaki bergulir ke depan (berotasi) ketika mendarat di permukaan saat berlari. Pronasi normal maksudnya adalah telapak kaki mendarat pada bagian luar tumit sehingga ada distribusi beban yang merata dari bagian depan telapak kaki. Sementara over pronation adalah kondisi telapak kaki mendarat pada bagian luar tumit, lalu bergulir ke depan (berpronasi) secara berlebihan sehingga menyebabkan ibu jari kaki dan jari telunjuk kaki paling banyak bekerja.

Baca juga: Beli sepatu baru sebaiknya dilakukan saat sore hari, ini alasannya

"Orang Indonesia banyak yang pronasinya normal dan over pronation dan sepatu ini sudah punya support yang cukup untuk memberikan stabilisasi pada pengguna dengan jenis tersebut," ungkap Fajar.

Fajar menyebut ASICS secara konsisten ingin menjadi merek olahraga yang berkontribusi untuk meningkatkan performa penggunanya sekaligus menarik lebih banyak orang untuk bergerak dan berolahraga secara tepat dan menggunakan produk yang tepat.

Salah satu caranya adalah dengan mendirikan "ASICS Running Club" dengan menghadirkan 10 orang "ASICS Running Lead".

"Kami membuat pengumuman lewat medsos untuk menjaring orang-orang yang ingin bergabung sebagai 'ASICS Running Lead' lalu terkumpul 200 orang pada awal Juli 2022, selanjutnya dikerucutkan lagi menjadi 45 orang untuk menjalani program latihan bersama dengan pelatih dan menu spesifik untuk meningkatkan performa lari," kata Fajar.

Selain berlatih lari, ke-45 orang tersebut juga mengikuti kelas komunikasi dan personal branding karena harapannya saat menjadi 10 orang terpilih maka mereka punya kemampuan di bidang lari maupun mengampanyekan cara berlari yang benar melalui media sosial masing-masing.

Kesepuluh orang terpilih itu lalu terbagi dalam tiga kategori yaitu "Club Run Sensei" yaitu Pandu Winata, Devita Anggraini, Devi Ardian, Teguh Martyan, Dicky Aulia dan Mahful; Fitness Runner yang terdiri dari Rahadi Marsito dan Galuh Puspita serta "Run Sensei" dengan anggota Arief Suyudi dan Irine Maharani.
Anggota "ASICS Running Lead" di Jakarta (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

"'Club Run Sensei dan 'Run Sensei' adalah mereka yang serius ingin mencari personal best sedangkan 'Fitness Runner' adalah mereka yang menjadilan lari sebagai hiburan tapi sekaligus dapat meningkatkan kualitas hidup, bedanya tentu tipe-tipe sepatu yang mereka pakai," tambah Fajar.

Mereka pun menjadi perwakilan ASICS selama 1 tahun ke depan untuk mengedukasi masyarakat bagaimana berlari yang benar sekaligus menarik lebih banyak orang untuk bergerak dan juga untuk mengedukasi masyarakat memilih produk olahraga yang benar.

Baca juga: Tak lagi terpaku pakem gender, "brand" sepatu lokal kini lebih berani "Perjalanan bersama ASICS menyenangkan karena selama 2 bulan kemarin karena kami jadi berlatih secara terprogram tapi juga menantang, saya biasanya hanya lari 5-10 K tapi akhirnya berani ikut 21 K dan hal itu bukan hal yang menyiksa karena sebenarnya mungkin berlatih yang benar terlihat sepele tapi sebenarnya susah karena juga harus memperhatikan makanan dan istirahat," kata Rahadi Marsito atau biasa disapa Dito.

Sedangkan ASICS Running Lead lain, Irine Maharani yang menyebut telah menekuni lari sejak 2012 mengakui meski awalnya ia mendaftar karena iseng namun ternyata ASICS memberikan layanan yang baik termasuk membuatnya tahu bahwa ia tergolong orang dengan over pronation.

"Selama ini saya berlari tidak seimbang karena kaki saya over pronation khususnya di sebelah kanan, jadi lebih lebih lemah di bagian kanan, tapi dengan sepatu yang tepat dari ASICS saya dapat berlari dengan seimbang karena kaki saya seperti dicengkram dan tidak goyang, intinya saya lari sesuai dengan kebutuhan kaki saya," ungkap Irine.

Baik Dito maupun Irine pun menyebut dalam berlatih lari, "ASICS Running Lead" saling menjaga sehingga tidak terlalu berlebihan berlatih sehingga dapat mencapai live uplifted (meningkatkan kualitas hidup) seperti motto ASICS.

Sepatu Novablast 3 sendiri telah tersedia di sejumlah ASICS Store tertentu seperti di Mal Kelapa Gading 2, Central Park, Summarecon Mal Bekasi dan Summarecon Mal Serpong pada Selasa (22/11) dengan harga Rp1.899.000.

Novablast 3 hadir dengan berbagai varian warna yaitu hitam dengan akses hijau terang, hitam/putih, hitam/mink, hijau neon, putih/biru laut, biru elektrik/hitam, hitam/ungu, dan hitam/jingga.

Baca juga: New Balance hadirkan model sepatu BB550 dengan warna baru

Baca juga: Buka "Fine Counsel", Greysia Polii rambah dunia fesyen

Baca juga: Atlet Shella Bernadheta jadi brand ambassador sepatu internasional

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022