Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin dan Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) berkolaborasi melakukan riset terhadap berbagai potensi Sulawesi Selatan untuk terus dikembangkan.

Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa di Makassar, Senin, mengatakan penelitian bersama PAIR akan fokus pada sejumlah aspek diantaranya terkait koneksitas (transportasi logistik dan rantai pasok), komoditas (rumput laut) dan pengembangan dan pemberdayaan kalangan muda.

"Kami tentu fokus terhadap apa yang dibutuhkan Sulsel. Kami akan melakukan riset dan kemudian memberikan hasilnya kepada pemerintah sebagai sebuah rekomendasi untuk dipertimbangkan," ujarnya.

Untuk aspek transportasi, kata Prof JJ, Sulawesi Selatan kebetulan tengah serius untuk pengembangan kereta api trans Makassar-Parepare. Masih ada beberapa yang perlu dilakukan kajian seperti apakah kereta api ini prioritas angkutan barang atau orang.

Begitu pula sebaliknya apakah diprioritaskan lebih dulu bagi transportasi penumpang atau bahkan dua-duanya yakni sebagai angkutan barang dan orang secara bersamaan.

Baca juga: Fakultas Kehutanan Unhas hadirkan peneliti spesies Australia

Baca juga: Rektor: Kedatangan PM Australia di Unhas perkuat kerjasama pendidikan


"Ini salah satu contoh bentuk riset yang akan kami lakukan bersama PAIR untuk pengembangan Sulawesi Selatan ke depan,"ujarnya.

Sementara soal pengembangan komoditi andalan Sulsel khususnya rumput laut, kata dia, juga perlu dilakukan riset bagaimana agar pertumbuhan dan hasil produksi rumput laut petani semakin meningkat dan sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan.

Adapun soal penelitian pengembangan SDM, mulai dari kesehatan, ketenagakerjaan, pendidikan dan sebagainya.

"Hasil-hasil penelitian yang kami dapatkan nanti, akan kembali kita komunikasikan dengan para stakeholder. Sebab kita sebagai peneliti hanya memberikan apa yang menjadi masalah dan penanganannya. Artinya kita tidak memiliki kompetensi untuk memaksakan hasil penelitian ini harus dijalankan pemerintah setempat," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Australia-Indonesia Centre Dr Eugene Sebastian mengatakan, pemerintah daerah sedang mencari cara untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami bekerja sama dengan pejabat pemerintah untuk memperkaya wawasan dalam membantu pengambilan keputusan.Mengacu pada riset PAIR di bidang konektivitas, komoditas, dan kepemudaan, ini juga memanfaatkan jaringan mendalam para ahli nasional dan internasional," jelasnya.

Baca juga: Rektor Unhas dan Dubes Australia perkuat program pendidikan

Baca juga: Unhas gelar kuliah umum hubungan Indonesia -- Australia

 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022