Jakarta (ANTARA) - Laga perempat final terakhir dalam Piala Dunia 2022 yang digelar Minggu dini hari esok di Stadion Al Bayt ini adalah pertemuan kelas berat antara dua tim raksasa dunia dan Eropa yang juga pemilik dua dari lima liga sepak bola profesional top di dunia.

Kedua tim dalam level percaya diri yang sama. Prancis karena juara bertahan dan memiliki predator maut pada diri Kylian Mbappe, sedangkan Inggris karena menjadi salah satu tim termaut yang sejauh ini sudah membukukan 12 gol dalam Piala Dunia 2022.

Inggris yang terhenti pada semifinal Piala Dunia di Rusia empat tahun lalu, kini yakin bisa menjuarai turnamen ini.

Empat tahun lalu Inggris yang menurunkan pemain-pemain muda nan tidak berpengalaman disingkirkan via perpanjangan waktu oleh Kroasia.

Kini skuad sama asuhan Gareth Southgate itu sudah berubah lebih matang, lebih padu dan lebih klinis yang membuat mereka yakin bisa mengulang sukses Piala Dunia 1966 yang mereka juarai itu.

Tahun lalu dalam Euro 2022 skuad yang sama sukses mencapai final untuk takluk kepada Italia lewat adu penalti.

Kapten mereka, Harry Kane, yakin kali ini mereka lebih sukses dari setahun lalu itu sekalipun yang dihadapi adalah juara bertahan Prancis.

"Saya merasa keyakinan telah terbangun dan tercipta selama empat atau lima tahun terakhir. Kami memasuki turnamen ini dengan percaya bisa menjuarainya," kata Kane seperti dikutip Reuters.

Pelatih Gareth Southgate sendiri mengatakan pengalaman yang telah dilalui tim selama empat tahun terakhir adalah poin penting yang mengajarkan skuad mengenai bagaimana seharusnya sepak bola dimainkan.

"Kami harus melewati dahulu berbagai cara agar memenangkan setiap pertandingan. Mentalitas adalah kuncinya, keyakinan dan mentalitas bahwa kami pantas berada di sana. Kami siap melawan Prancis untuk memperebutkan tempat semifinal," kata Southgate.

Baca juga: Inggris jangan terlalu terobsesi dengan Mbappe saat lawan Prancis

Pelatih Prancis Didier Deschamps sendiri menyatakan timnya akan berhati-hati menghadapi Inggris, terutama karena lawannya memiliki pemain-pemain yang piawai dalam mengeksekusi serangan balik dan bola mati.

Deschamps yang pernah menjuarai Piala Dunia bersama Prancis baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih, mengaku melihat Inggris tidak memiliki banyak kelemahan. Namun dia meyakinkan timnya bahwa Inggris memiliki beberapa titik yang sedikit kurang kuat.

"Kecepatan sering menjadi salah satu penentu. Manakala Anda cepat maka lawan memiliki waktu lebih sedikit dalam merancang permainannya. Tapi Anda membutuhkan lebih dari sekadar kecepatan dalam mencetak gol," kata Deschamps

"Inggris sangat kuat dalam transisi di mana lebih dari separuh gol yang mereka buat berasal dari serangan balik yang cepat."

Sorotan dalam laga ini akan tertuju kepada bagaimana Kylian Mbappe melampaui bek sayap Kyle Walker.

Baca juga: Kylian Mbappe akui Piala Dunia adalah obsesinya

"Saya yakin Inggris bersiap menjinakkan dia, tetapi Kylian berada dalam posisi membuat perbedaan," kata Deschamps.

"Bahkan dalam pertandingan terakhirnya ketika tidak dalam performa terbaiknya, dia tetap menjadi penentu kemenangan (dengan mencetak dua gol saat Prancis menang 3-1 melawan Polandia)," kata Deschamps.

Tetapi pelatih Prancis ini tak cuma memiliki Mbappe karena dia juga mengoleksi pemain-pemain yang sama berbahaya dengan Mbappe.

Pemenang pertandingan ini akan menghadapi Portugal atau Maroko dalam babak semifinal.


Prediksi sebelas pemain pertama

Inggris (4-3-3): Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire, Luke Shaw; Jude Bellingham, Declan Rice, Jordan Henderson; Bukayo Saka, Harry Kane, Phil Foden

Prancis (4-2-3-1): Hugo Lloris; Jules Kounde, Raphael Varane, Dayot Upamecano, Theo Hernandez; Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot; Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe; Olivier Giroud

Baca juga: Sterling kembali ke timnas Inggris jelang perempat final lawan Prancis
Baca juga: Puja-puji Deschamps untuk Giroud, pencetak gol terbanyak Prancis

Selanjutnya: Skenario pertandingan

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022