Doha (ANTARA) - Mengunjungi sebuah negara agaknya tak pernah lengkap tanpa menyambangi pasar tradisional yang ada di sana. Pasalnya pasar tradisional kerap dianggap sebagai cerminan kehidupan sebuah masyarakat.

Di Qatar, tepatnya di jantung ibu kota Doha, Souq Waqif adalah salah satu pasar tradisional terbesar dan sekaligus jadi yang paling populer serta masuk daftar destinasi wajib bagi para turis.

Sehari-hari Souq Waqif bisa didatangi dengan menggunakan moda transportasi Doha Metro dan hanya berjarak sekira 10-15 menit perjalanan kaki dari stasiun Mhseireb yang dilintasi jalur merah, hijau, maupun emas.

Arsitektur bangunan tradisional khas Timur Tengah, menjadi hal pertama yang akan didapati oleh pengunjung Souq Waqif. Aksen tradisional dan bersejarah itu semakin bertambah karena keberadaan Benteng Al Koot di Souq Waqif.

Salah satu pendapat kalangan sejarawan bahkan menyebut bahwa Benteng Al Koot secara khusus dibangun oleh Sheikh Abdulla bin Qassim Al Thani, Amir Qatar 1913-1949, untuk melindungi Souq Waqif dari incaran para bandit.

Souq Waqif diyakini punya peranan penting dalam perjalanan sejarah Qatar. Pasalnya pasar itu disebut-sebut menjadi lokasi transaksi ekonomi oleh suku Badawi yang nomaden dengan warga lokal.

Meski aksen tradisional masih terlihat di Souq Waqif dan seolah mengantarkan kita ke Jazirah Arab abad ke-19, rupanya yang kita temui saat ini adalah hasil restorasi oleh pemerintah Qatar.

Pasalnya pada 2003 sebagian besar area pasar Souq Waqif habis dilalap api dalam sebuah kebakaran. Tiga tahun berselang Amir Qatar saat itu Sheikh Hamad bin Khalifah Al Thani dan istrinya Sheikha Moza binti Nasser menggelontorkan dana untuk restorasi Souq Waqif.

Proses restorasi berlangsung sekira dua tahun lamanya, dengan mengutamakan bangunan-bangunan tradisional lama yang dipulihkan, sedangkan gedung-gedung yang sempat dibangun medio 1950-an diratakan.

Sebagai sebuah pasar, Souq Waqif pada dasarnya adalah area transaksi dengan komoditas utama tekstil dan rempah-rempah. Belakangan bermunculan pula toko-toko kerajinan tangan, oleh-oleh, restoran, bahkan kafe-kafe shisha beriringan dengan alihfungsinya sebagai salah satu destinasi wisata.

Satu hal yang cukup unik di Souq Waqif adalah keberadaan area khusus untuk jual beli hewan peliharaan seperti burung, kelinci, dan kucing.

Seperti bisa ditebak, restoran, kafe, toko kerajinan, dan oleh-oleh mudah ditemui di jalan-jalan utama Souq Waqif. Hal itu tentunya untuk memudahkan jangkauan bagi para turis tanpa harus keluar masuk ke dalam lorong-lorong pasar.

Baca juga: KBRI Doha manfaatkan Piala Dunia sebagai ajang pemanasan QIYOC 2023

Selanjutnya: Ketika anda memasuki ...  
Sejumlah pengunjung melintas di dekat monumen instalasi seni Le Pouce yang ada di Souq Waqif, pasar tradisional di pusat Doha, Qatar, sebagaimana dikunjungi pada Jumat (9/12/2022). (ANTARA/Gilang Galiartha)


Ketika anda memasuki lorong-lorong pasar Souq Waqif, maka aroma rempah-rempah yang dijajakan akan mulai mampir ke hidung Anda, begitu juga dengan keberadaan produk-produk garmen.

Sejak 2019 silam, Souq Waqif memiliki daya tarik lain yakni keberadaan monumen Le Pouce. Instalasi seni berupa jempol karya seniman Prancis Cesar Baldaccini itu terletak di tengah-tengah Souq Waqif.

Le Pouce bukan satu-satunya nafas seni yang terdapat di Souq Waqif. Pasalnya, di sana juga terdapat sebuah galeri bernama Souq Waqif Art Center yang memamerkan berbagai karya seni mulai dari lukisan hingga seni kriya.


Magnet suporter

Pemerintah Qatar tentu menyadari posisi Souq Waqif sebagai destinasi wisata penting di wilayahnya, oleh karena itu panitia lokal Piala Dunia 2022, Supreme Committee (SC), memilih pasar tradisional itu sebagai salah satu titik penting penyelenggaraan pesta sepak bola empat tahunan tersebut.

Di Souq Waqif, terdapat sentra bus antar-jemput yang bisa mengangkut para suporter ke seluruh stadion lokasi pertandingan setiap harinya.

Keberadaan sentra bus antar-jemput itu praktis membuat Souq Waqif menjadi magnet para suporter untuk menghabiskan waktu selama Piala Dunia 2022, sembari menunggu waktu sepak mula pertandingan tim-tim yang mereka dukung.

Bahkan Souq Waqif juga kerap menjadi tujuan bagi para suporter sepulang dari pertandingan merayakan kemenangan atau menghanyutkan hasil yang mengecewakan, mengingat lokasi itu beroperasi 24 jam penuh selama Piala Dunia 2022.

"Lebih menyenangkan menghabiskan waktu di sini, kami bisa melakukan banyak hal sebelum pergi menonton pertandingan," kata Leo seorang suporter asal Kroasia yang menghabiskan waktu di Souq Waqif pada Jumat (9/12) sebelum timnya menyisihkan Brazil di malam harinya.

Baca juga: Mudahnya mencari musala saat "nyetadion" di Piala Dunia 2022 Qatar
Baca juga: Menengok SSB diaspora Indonesia pemasok akademi atlet bergengsi Qatar

Selanjutnya: Leo dan para suporter  
Seorang suporter Brazil tampak mengamati pernak-pernik yang dijajakan pedagang di Souq Waqif, pasar tradisional di pusat Doha, Qatar, sebagaimana dikunjungi pada Jumat (9/12/2022). (ANTARA/Gilang Galiartha)


Leo dan para suporter lainnya memang punya banyak pilihan aktivitas selama di Souq Waqif baik itu menyantap makanan khas Qatar, duduk-duduk menghisap shisha beraneka rasa, maupun berkeliling mencari pernak-pernik khas lokal bertema Piala Dunia.

Di antara pernak-pernik itu terdapat setidaknya dua hal yang jadi pemandangan umum di Qatar selama Piala Dunia, yakni gamis beraksen jersey dan ghuthra bendera negara-negara peserta. Ghuthra adalah penutup kepala yang biasanya dipakai dengan tali melingkar sebagai penahan bernama agal.

Para pedagang di Souq Waqif menjajakan gamis beraksen jersey dengan harga awal 130 riyal Qatar (sekira Rp560 ribu), sedangkan ghuthra dipatok seharga 90 riyal Qatar (sekira Rp387 ribu). Tentunya karena Souq Waqif adalah sebuah pasar tradisional, Anda disarankan untuk melakukan proses tawar menawar harga.

Apabila Anda tengah menyiapkan kepulangan dari Qatar dan hendak mencari oleh-oleh perintilan kecil, terdapat magnet dengan beragam aksen khas lokal yang ditawarkan pedagang mulai dari harga 10 riyal Qatar (sekira Rp43 ribu).

Apapun yang Anda cari, baik sekadar menghabiskan waktu, mengisi perut, berbelanja karena titipan, ataupun sekadar menikmati lorong-lorong bangunan tradisional khas Timur Tengah, Souq Waqif selalu jadi pilihan baik di jantung kota Doha.

Baca juga: Saloona, gulai rumahan yang kini bermunculan di menu restoran Qatar
Baca juga: Ada China di Piala Dunia 2022 Qatar


 

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022