Roma (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Selasa (13/12) mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima dana hibah baru senilai 150 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.661) untuk membantu mendanai bantuan bagi rumah tangga rentan di Yaman yang dilanda perang.

Dana tersebut diberikan oleh Bank Dunia berdasarkan kontribusi sejumlah lembaga. Nilai dana yang diberikan lebih dari dua kali lipat lebih tinggi dibanding jumlah uang yang disediakan oleh lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk beberapa proyek resiliensi di Yaman sejak awal 2021.

Selama dua tahun terakhir, Proyek Resiliensi dan Respons Ketahanan Pangan Yaman telah mengalokasikan dana sebesar 127 juta dolar AS untuk sejumlah inisiatif berbasis Yaman, yang diimplementasikan bersama oleh FAO, Program Pembangunan PBB (UNDP), dan Program Pangan Dunia (WFP).
 
   Dalam pernyataannya, FAO mengatakan bahwa pendanaan baru tersebut diberikan "sebagai respons terhadap penurunan tajam kondisi ketahanan pangan di Yaman." Dari total dana yang disediakan, sebanyak 79,4 juta dolar AS akan disalurkan ke proyek-proyek yang diselenggarakan oleh FAO


"Kerja sama yang sudah lama kami jalin membantu memastikan pendekatan yang terintegrasi untuk mengatasi masalah ketahanan pangan di Yaman melalui penguatan sektor pertanian, baik sebagai kebijakan darurat untuk melakukan produksi secara lokal maupun sumber makanan dan pekerjaan jangka menengah hingga panjang," kata Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu dalam pernyataannya.

"Pendanaan tambahan oleh Bank Dunia ini sangat penting untuk membangun ketahanan di kalangan para petani dengan lahan kecil di Yaman, meningkatkan ketersediaan bahan pangan lokal, dan memperkuat sistem pangan berbasis pertanian (agrifood) lokal, yang telah dilemahkan oleh konflik, dampak pandemi COVID-19, dan guncangan iklim," ujar Qu. Selesai
 
 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022