Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga kembali datang ke lokasi pengungsian korban gempa Cianjur, guna menggali lebih dalam kebutuhan para korban selama masa rehabilitasi pascabencana.

“Meski di tempat pengungsian, tetap semangat. Negara hadir mendampingi dan kami semua termasuk MDMC, relawan, pihak dinas sudah menjadi bagian dari keluarga ibu,” kata Menteri Bintang di pengungsian Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis.

Dalam kunjungannya, Menteri Bintang hadir tepat di saat para korban menggelar senam pagi bersama dengan tim SAPA 129 KPPPA, para relawan dari MDMC dan dinas sosial setempat.

Setelah senam bersama, Bintang segera berdialog dengan perempuan dan anak di Kampung Baru Kaso Tengah RW.04, untuk mencari tahu kekurangan apa saja yang dibutuhkan para pengungsi.

Diketahui bahwa hal-hal yang dibutuhkan para warga saat ini adalah tambahan terpal, sepatu boots, payung dan jas hujan.

Sementara untuk keperluan anak yakni seragam sekolah, peralatan sekolah, alat mandi, pendampingan psikososial dan tempat bermain.

“Kita akan data dulu apa saja keinginan ibu-ibu semua melalui asesmen, setelah itu akan kami segera komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait karena kami bukan kementerian teknis,” katanya.

Kemudian setelah menyerahkan bantuan berupa tas bantuan spesifik bagi anak dan perempuan, Bintang memeriksa langsung puing-puing rumah yang hancur.

Menurutnya, tenda bantuan yang didirikan dengan bantuan dari MDMC sudah lebih baik dan nyaman bagi korban, karena dibangun sesuai dengan Kartu Keluarga (KK) dibanding sebelumnya yang masih berdiri sendiri-sendiri atau bercampur.

Bintang turut memeriksa langsung kesehatan ibu dan balita di posyandu darurat yang letaknya lebih tinggi dari tempat pengungsian. Di sana, dirinya membantu para bidan dan kader untuk menimbang berat badan bayi dengan alat ukur yang sangat sederhana.

Kemudian dirinya juga melihat ruang pemeriksaan ibu hamil yang sangat seadanya, hanya berisikan sebuah bantal, matras tipis dan alat ukur tekanan darah. Bintang mendapati jika tenda pemeriksaan bagi ibu dan anak harus segera dipisah dan dilengkapi semua fasilitasnya, supaya pantauan kesehatan setiap anak tidak terlewat satu pun.

Hal lain yang ditemukan dalam kunjungan itu adalah tempat pembuangan sampah yang belum dimaksimalkan, serta aliran air bersih yang masih sulit untuk diakses sebagian warga. Hal ini akan segera dirinya tindak lanjuti bersama dengan kementerian terkait.

Bahkan untuk menuju ke lokasi pengungsian, jalanan masih tergenang air dan memerlukan bantuan balok-balok bata untuk para pengungsi melangkah.

Dengan segala temuan itu, Bintang meminta baik relawan ataupun dinas terkait yang berada di lapangan untuk tetap membantu para korban terdampak dan terus berkomunikasi dengan pemerintah setempat agar semua keperluan korban bisa selalu terpenuhi.

Ia juga meminta Forum Anak untuk terus mengawal anak-anak di pengungsian dengan mengajak bermain, bercerita atau belajar bersama sebagai upaya pendampingan psikososial dan menghilangkan rasa takut.

“Tadi disampaikan perlu terpal dan sebagainya, sudah ada bantuan yang kita bagikan di dinas dan kalau terpal kebetulan ada, jadi bisa dikirim hari ini. Kemudian sepatu boots, payung dan sebagainya nanti kita akan komunikasikan,” katanya.


Baca juga: Menteri PPPA: Momentum Hari Ibu harus jadi inspirasi bagi perempuan
Baca juga: Menteri PPPA gandeng Srikandi PLN berdayakan perempuan penyintas KDRT

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022