Jakarta (ANTARA) - Potensi atlet cilik berkuda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, semakin teruji setelah menyelesaikan program di Eropa dengan beberapa pencapaian dan hasil tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi atlet berusia 12 tahun itu saat turun dalam kejuaraan berikutnya.

Nusrtdinov Zayan Fatih langsung unjuk kemampuan dan yang pertama di Green Valley X-Master Belanda yang melombakan enam kelas meliputi Internal Klub, Lokal, Regional, Nasional, Elite dan Internasional.

Di Green Valley X-Master, menurut keterangan resmi di Jakarta, Selasa, atlet yang akrab dipanggil Dinov ini meraih juara pertama dan kedua dalam kelas Show Jumping 95 cm serta juara pertama kelas Show Jumping 110 cm.

Pada kelas elite ini Dinov juga merasakan persaingan ketat saat harus bersaing dengan 77 peserta yang datang dari berbagai negara dalam kelas Show Jumping 115 Cm. Namun demikian, atlet cilik berkuda masa depan Indonesia dari DNV Equestrian ini berhasil finis peringkat lima.

Dalam Kejuaraan Berkuda Indoor Beukers 2022 yang dihelat di Manege Beukers, Oudkarspel Belanda, Dinov finis kedua terbaik dalam kelas Show Jumping 110 Cm. Pada kejuaraan berkuda level nasional Belanda tersebut, Dinov harus bersaing ketat dengan 42 peserta level nasional yang juga berasal dari beberapa negara di Eropa.

Perjalanan kompetisi di Eropa bagi Dinov ditutup dengan partisipasinya dalam kejuaraan Show Jumping Sentower Park New Year Tour Week 1 di Sentower Park, Opglabbeek, Belgia, pada 5-8 Januari sekaligus menjadi kejuaraan berkuda tingkat internasional pertamanya.

Meski bersaing dengan atlet-atlet Eropa, Amerika, Afrika dan Asia, Dinov tetap mampu bersaing.

Baca juga: Atlet berkuda Claresta Amantha bersiap jadi pelatih terapi autis

Pada kelas CSI1 Show Jumping 115 cm dia finis peringkat kelima bersama kuda Ineke T, sedangkan dari kelas CSI1 Show Jumping 120 cm menduduki peringkat keenam bersama kuda Ineke T dan peringkat sembilan bersama kuda La Nessa.

“Saya sangat tidak menduga bila hasil rangkaian kompetisi di Eropa ini sangat bagus dan bisa juara. Persaingan di sini sangat ketat dengan para atlet Eropa yang rata-rata memiliki kemampuan berkuda yang baik ditambah dukungan kuda-kuda yang bagus juga,” kata Dinov yang juga harus berjuang keras dalam menghadapi cuaca dingin dan hujan selama program kompetisi berlangsung.

Sementara kedua orangtua Dinov, Asep Siregar dan Riyanti Kutty Nurinda, bangga dengan perkembangan sang putra. Mereka berharap kemampuan Dinov terus berkembang sehingga bisa terus berprestasi baik level nasional maupun internasional.

“Tujuan dari program latihan dan kompetisi di Eropa ini adalah agar Dinov dapat belajar dan mengambil pengalaman saat bersaing dengan para atlet Eropa. Apalagi Eropa merupakan kiblatnya olahraga Equestrian dengan industri olahraga berkudanya yang sudah sangat maju. Banyak atlet-atlet berkuda juara dunia dan olimpiade yang lahir dari kompetisi-kompetisi di Eropa," kata Riyanti.

“Dinov memang harus keluar dari zona nyamannya. Bila di Indonesia Dinov mampu meraih banyak gelar juara, maka di Eropa ini adalah kesempatan bagi Dinov sendiri untuk membuktikan bahwa dia bukan hanya jago kandang," tambah Asep Siregar.

Sebagai kelanjutan dari program kompetisi di Eropa tersebut, Asep dan Riyanti sepakat kembali mengirimkan Dinov guna menjalani program kompetisi saat liburan sekolah pada April dan Agustus mendatang.

Baca juga: Atlet equestrian Victoria Lee hijrah ke ibu kota demi prestasi

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023