Waduk Marunda didesain sebagai retensi atau penampung air ketika debit dari Kanal Banjir Timur dan Kali Blencong mencapai kapasitas maksimum
Jakarta (ANTARA) - Camat Cilincing Anita Permatasari menyebut kehadiran Waduk Marunda di wilayahnya yang saat ini sedang tahap pembangunan bakal mampu mengendalikan banjir di Jakarta.

Menurut Anita, Waduk Marunda didesain sebagai retensi atau penampung air ketika debit dari Kanal Banjir Timur dan Kali Blencong mencapai kapasitas maksimum untuk kemudian secara perlahan mengalirkan ke Sungai Tiram yang bermuara ke laut ketika  debit keduanya sudah normal kembali.

"Keberadaan Waduk Marunda nantinya  berfungsi sebagai penampung air, mengurangi luapan dari kali, serta mengendalikan potensi banjir ketika curah hujan tinggi," kata Anita di Jakarta Utara, Rabu.

Waduk Marunda diresmikan Joko Widodo saat masih Gubernur DKI Jakarta pada 11 Februari 2014.

Selanjutnya, waduk seluas 56 hektare di Kampung Bambu Kuning RW02 Kelurahan Marunda itu kembali ditinjau pembangunannya oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim pada Jumat, 16 Desember 2022 lalu.

Tampak ketika itu, jalanan di tepinya sedang terdapat aktivitas lima unit alat berat ekskavator berwarna biru.

Kedatangan Heru untuk memastikan program pembangunan waduk tersebut terus menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Diketahui, dalam anggaran pembangunan Waduk Marunda Tahap I dengan kode tender 52349127 dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pembangunan menggunakan sumber dana dari Anggaran Penerimaan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2022 dengan pagu sebesar Rp59 miliar.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau Pintu Air Kamal
Baca juga: Jokowi pastikan pembangunan Waduk Marunda tetap berjalan
Baca juga: Jokowi resmikan pembangunan Waduk Marunda

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023