IKN nantinya harus bisa menjadi simbol identitas bangsa kita
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengungkapkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nantinya menjadi penggerak ekonomi negara di masa depan melalui teknologi dan inovasi.

"IKN nantinya harus bisa menjadi simbol identitas bangsa kita, dan menjadi penggerak ekonomi negara pada masa depan melalui teknologi dan inovasi," ujar Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Danis mengatakan, urgensi pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur didasarkan dengan berbagai pertimbangan, dan banyak diantaranya terkait dengan pertimbangan teknik atau keinsinyuran, antara lain penyediaan hunian, ketersediaan air dan kapasitas daya dukung lingkungan terkait dengan ancaman banjir, gempa bumi dan penurunan tanah.

Baca juga: PII dukung pembangunan IKN Nusantara melalui Rapimnas

Selain itu Pembangunan IKN juga divisikan jauh ke depan yakni membangun sebuah kota yang berkelanjutan, dirancang selaras dengan alam lingkungannya, terhubung, aktif, mudah diakses, sirkuler, tangguh, dan rendah karbon.

Dan semua itu memerlukan keahlian bidang keinsinyuran dan PII sebagai satu-satunya organisasi Insinyur di Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan prasarana dasar IKN dengan dana APBN, sebagai modal supaya bisa mengundang para investor untuk masuk dan berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara.

Hal ini dikarenakan anggaran untuk IKN hanya sekitar 20-30 persen yang dibiayai oleh APBN. Sedangkan sisanya harus didanai oleh investasi atau skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini.

Pembangunan infrastruktur dasar tersebut seperti jalan-jalan, akses konektivitas, air minum, jembatan, tempat sampah, sanitasi, pengendali banjir, kantor-kantor pemerintah dan infrastruktur dasar lainnya.

Baca juga: Kepala Otorita IKN tegaskan tidak ada ruang untuk korupsi
Baca juga: Kementerian PUPR: Pembangunan IKN utamakan produk dalam negeri

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023