Jakarta (ANTARA) - Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi yakin bahwa anak muda Indonesia bisa tetap memiliki kreativitas yang tinggi di tengah badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang saat ini melanda perusahaan rintisan atau startup.

"Saya tidak khawatir dengan anak muda Indonesia. Mereka sangat kreatif. Apakah kreativitas mereka akan hilang (karena PHK di startup), tentu tidak," kata Tadjudin saat dihubungi ANTARA melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu.

Saat ini, kebanyakan anak muda memilih bekerja di startup karena dinilai merupakan tempat yang baik untuk mengembangkan diri. Sehingga dengan banyaknya startup yang melakukan PHK terhadap karyawannya, menimbulkan kekhawatiran akan tumpulnya kreativitas anak muda.

Baca juga: Merah Putih Fund diperlukan untuk bantu startup

Namun menurut Tadjudin, PHK yang dilakukan startup tidak akan memberikan pengaruh yang berarti bagi kreativitas anak muda. Justru, kata dia, anak muda akan semakin kreatif dan terpacu untuk menciptakan hal baru guna menjawab kesulitan yang dihadapi.

"Saya pikir dalam kondisi ini, tidak ada pekerjaan, justru kreativitasnya tinggi. Mereka bisa menciptakan macam-macam. Anak muda yang sudah punya pengalaman, sudah menguasai digital, dan sebagainya, mereka akan bisa mengembangkan kreativitas," ujar Tadjudin.

Sebagai contoh, Tadjudin mengatakan salah satu layanan transportasi daring yang banyak digunakan, berasal dari kreativitas anak bangsa yang saat itu merasa bahwa transportasi ojek lebih sulit ditemukan dibandingkan transportasi lain. Ia pun berpikir agar transportasi ojek dapat mudah ditemukan setiap saat dan lahirlah layanan berbasis aplikasi tersebut.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa teknologi digital yang ada saat ini telah menciptakan banyak ruang untuk kreativitas anak muda. Di platform YouTube misalnya, anak-anak muda bisa membuat konten yang sangat kreatif yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

"Kreativitas anak muda Indonesia itu luar biasa. Semakin dia sulit, dia akan semakin kreatif. Kita tahu kan bahwa yang bisa mengotak-atik server segala macam, itu anak-anak muda. Anak-anak SMA saja sudah luar biasa (kreativitasnya) terutama di dunia digital, dan dengan kondisi saat ini, tentu akan muncul pemikiran-pemikiran baru," kata Tadjudin.

"Jadi kreativitas itu tidak bisa dibendung saya pikir. Tidak akan terpengaruh. Mereka bisa menemukan hal baru yang tidak kita duga. Itu bisa saja terjadi," pungkas dia.

Baca juga: Memperkuat startup untuk hadapi "musim dingin"

Baca juga: Kenaikan suku bunga jadi salah satu faktor startup PHK karyawan

Baca juga: Pakar nilai PHK bukan satu-satunya solusi startup digital

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023