Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan wisuda sekolah lansia merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan lansia Indonesia yang tangguh, mandiri dan produktif.

“BKKBN berkomitmen penuh terhadap terwujudnya lansia tangguh. Selain program sekolah lansia antara lain dengan diluncurkannya GoLantang berbasis website dan aplikasi,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Ketua PKK Jatim apresiasi semangat belajar lansia di Jombang

Widwiono menuturkan, sebanyak 75 lansia telah diwisuda oleh BKKBN Perwakilan Jawa Tengah di Gedung Olah Raga Wana Wisata Bukit Situ, Desa Kaligiri, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes pada Kamis (19/1), dimana lansia tertua yang diwisuda bersuia 99 tahun.

“Dimulai di awal 2022 dengan 80 siswa, lima orang meninggal dunia dalam proses belajar mengajar, sehingga tersisa 75 siswa yang dapat diwisuda,” katanya.

Baca juga: BKKBN gelar wisuda sekolah lansia dukung ketangguhan dalam keluarga

Setiap lansia yang diwisuda, berasal dari sekolah lansia “Matahari” yang berasal dari Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Sekolah itu adalah program pemberian pengetahuan berkelanjutan bagi lansia di wilayah Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.

Selama kurang lebih dalam 20 kali pertemuan, terdapat tujuh materidimensi lansia tangguh, yakni spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional dan lingkungan, program stunting untuk para siswa, sampai materi pendampingan lansia untuk keluarga siswa.

Baca juga: BKKBN: Jumlah lansia RI diproyeksi capai 19,9 persen pada 2045

Wisuda itu, dihadiri juga oleh anak dan cucu dari peserta wisuda untuk melihat peserta didik lulus dan menerima ijazah yang diserahkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlinduangan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Brebes.

Dengan digelarnya wisuda bagi lansia, Widwiono berharap, para peserta dapat memberikan contoh, teladan, motivasi dan kebahagiaan bagi anak dan cucu.

"Waktu kurang lebih sepuluh bulan belajar dapat memberikan perubahan bagi bapak ibu dan lingkungan bapak ibu sekalian. Pertama, bagaimana lansia supaya tetap sehat, supaya tetap produktif, supaya tetap panjang umur. Kedua, saya yakin ada yg punya anak atau cucu di rumah. Yang punya anak dididik beretika dan berperilaku dan punya cucu supaya sehat dan tidak sakit-sakitan," kata Widwiono.

Baca juga: BKKBN: HUT RI waktu tepat wujudkan lansia berkualitas tangguh

Kepala DP3AKB Kabupaten Brebes Akhmad Ma'mun meminta para wisudawan untuk menyebarkan ilmu yang didapat dari sekolah kepada keluarga masing-masing, guna memberikan motivasi dan pengertian di antaranya seperti memberikan edukasi makanan bergizi untuk mengatasi stunting.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya wisuda pertama sekolah lansia di Kabupaten Brebes tahun 2023. Sekolah lansia di tahun 2023 akan dilanjutkan, sudah banyak peserta yang antusias mendaftar,” kata Akhmad.

Baca juga: BKKBN: Tak bisa samakan gaya belajar lansia dengan usia produktif
Baca juga: BKKBN: Wujudkan lansia tangguh bentuk ketahanan demografi


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023