Istanbul (ANTARA) - Sebanyak 10.500 artefak untuk koleksi museum telah ditemukan dalam 249 penggalian arkeologis di Turki sepanjang 2022, demikian data dari Direktorat Jenderal Museum dan Warisan Budaya Turki menyebutkan.

Sebagian besar kerja penggalian ini dilakukan oleh tim-tim Turki, sementara tim-tim dari negara lain melakukan 32 penggalian. Sebagian besar penggalian itu dilakukan di darat, sedangkan tujuh lainnya dilakukan di bawah air untuk menemukan harta karun yang tenggelam.   

Yahya Coskun, wakil direktur Direktorat Jenderal Museum dan Warisan Budaya Turki, memperkirakan bahwa jumlah proyek arkeologis, tidak hanya penggalian namun juga survei situs dan proyek restorasi, akan meningkat menjadi 750 proyek pada 2023 dari 713 proyek pada 2022.

Pernah menjadi asal mula peradaban kuno yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari Bangsa Het hingga Negara-Negara Helenistik dan Kekaisaran Romawi, Turki modern kaya dengan harta karun arkeologis.
 

Salah satu situs penggalian arkeologi di Turki (Xinhua)


   Salah satu artefak yang ditemukan di situs penggalian arkeologis di Turki.


Lebih lanjut Yahya Coskun memperkirakan jumlah proyek arkeologis, tidak hanya penggalian namun juga survei situs dan proyek restorasi, akan meningkat menjadi 750 proyek pada 2023 dari 713 proyek di tahun 2022

Satu situs yang sangat dinantikan pada 2023 adalah reruntuhan Germanicia di Provinsi Kahramanmaras, Turki selatan, sebuah harta karun yang meliputi mosaik-mosaik besar berusia lebih dari 1.500 tahun.

Patut dicatat bahwa pada tahun lalu hampir 400.000 artefak budaya, sebuah angka yang mencengangkan, dan hampir 900.000 artefak budaya selama tiga tahun terakhir berhasil disita sebelum diselundupkan ke luar negeri, lapor Kantor Berita Demiroren.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023