Sleman (ANTARA) - Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi satu-satunya kabupaten se-Indonesia yang mampu meraih penghargaan Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak tahun 2022 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, kepada Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di gedung Pracimosono Kantor Gubernur DIY, Kamis.

Sedangkan Provinsi DIY juga menjadi satu-satunya provinsi yang mampu meraih penghargaan serupa.

Sementara untuk kategori kota diraih oleh Kota Surabaya dan Kota Denpasar.

Baca juga: Sleman salurkan ganti rugi ternak terdampak PMK kepada 180 peternak

Baca juga: Bupati Sleman imbau masyarakat tidak terprovokasi radikalisme


Penghargaan ini diserahkan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah DIY Triwulan IV Tahun 2022.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N Rosalin mengatakan ada lima indikator penilaian yang digunakan untuk menentukan peraih penghargaan kategori provinsi, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan Gender, Indeks Perlindungan Anak, dan peringkat anugerah Parahita Ekapraya pada tahun berjalan untuk kategori provinsi.

"Kemudian untuk kabupaten ditambah lagi indikator peringkat Kabupaten Layak Anak," katanya.

Ia mengatakan saat ini jumlah perempuan dan anak di Indonesia mencakup dua per tiga dari jumlah penduduk di Indonesia, yang terdiri dari 49,5 persen perempuan dan anak 31,6 persen anak.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo usai menerima penghargaan mengaku bangga sekaligus mengapresiasi semua pihak yang telah berupaya mewujudkan Kabupaten Sleman sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak tahun 2022.

Ia mengajak jajaran Pemkab Sleman dan semua pihak terkait untuk berupaya mempertahankan serta meningkatkan prestasi ini.

"Mari berkolaborasi untuk mempertahankan prestasi ini. Penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Kabupaten Sleman," katanya.*

Baca juga: Disperindag Sleman luncurkan "Gerakan Meramaikan Pasar Rakyat"

Baca juga: Kementan: PMK dan LSD ganggu produktivitas ternak

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023