Jakarta (ANTARA) - Transformasi digital di sektor keuangan nasional menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan inklusi keuangan nasional, demikian Direktur Adapundi Achmad Indrawan.

“Dengan teknologi dan khususnya kehadiran fintech, telah menghadirkan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi geografis maupun tingkat ekonomi, dalam mengakses layanan keuangan," kata Achmad dalam keterangannya pada Jumat.

Dia menambahkan sebagai startup financial technology (fintech) Adapundi memberikan kemudahan guna menjangkau masyarakat Indonesia lebih luas dari berbagai segmen untuk menghadirkan solusi akses modal yang lebih mudah melalui inovasi teknologi sains.

Baca juga: IFSOC perkirakan investasi fintech lending tetap positif di 2023

"Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung upaya tersebut dengan menghadirkan beragam kemudahan dan inovasi, baik dalam hal produk maupun layanan yang kami tawarkan agar dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan kemudahan-kemudahan yang kami tawarkan, masyarakat pun tak perlu khawatir apalagi ragu terhadap kami karena Adapundi sudah berizin dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2021," kata Achmad dalam keterangannya pada Jumat.

Sejak resmi beroperasi pada 2020 PT Info Tekno Siaga (Adapundi) terus berupaya mengakselerasi inklusi keuangan nasional dengan menghadirkan ragam inovasi, baik dalam hal produk maupun layanan yang ditawarkan kepada masyarakat.

Sebagai wujud komitmen tersebut, Adapundi menghadirkan berbagai produk dengan fitur sekali bayar dalam 1 bulan hingga 12 bulan dengan limit mencapai Rp30 juta. Melalui upaya tersebut, Adapundi berhasil menyalurkan lebih dari 3,4 juta layanan pinjaman secara nasional.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang dirilis oleh OJK, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia dan inklusi keuangan nasional mengalami pertumbuhan.

Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia naik menjadi 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 85,10 persen .

Pemerintah bersama OJK dan Bank Indonesia (BI) terus mendorong peran dan kontribusi fintech dalam mendorong inklusi keuangan terhadap penguatan ekonomi digital nasional.

Kehadiran berbagai platform keuangan digital diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.

Layanan keuangan digital juga dituntut agar semakin inklusif dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, dalam hal ini industri fintech dapat berperan sebagai enabler dalam mendigitalisasi para pelaku usaha, khususnya UMKM.

Hingga saat ini, Adapundi telah menyalurkan kebutuhan dana kepada 1,6 juta lebih nasabah yang tersebar di wilayah Indonesia. Nasabah-nasabah tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari karyawan hingga pelaku usaha UMKM.

Baca juga: OJK Institute: Pemain baru industri keuangan perlu jadi perhatian

Baca juga: BRI: Kompetisi dengan fintech akan pengaruhi tren perbankan RI

Baca juga: Tekfin Adapundi catatkan pertumbuhan pada 2022

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023