Ouagadougou (ANTARA) - Sedikitnya 28 orang, termasuk tentara dan warga sipil, tewas dalam serangan kelompok bersenjata pada Minggu (29/1) dan Senin (30/1) di Burkina Faso, kata gubernur dan militer pada Senin.

Angkatan darat negara itu mengatakan sebuah unit tempur di Falangoutou, daerah di bagian utara Burkina Faso yang berbatasan dengan Niger, diserang.

Sebanyak 10 tentara, dua anggota pasukan sukarela, dan seorang warga sipil terbunuh dalam serangan itu, kata Angkatan Darat.

AD Burkina Faso mengatakan 15 jenazah penyerang juga ditemukan setelah serangan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah pada Senin, Kolonel Jean Charles dit Yenapono Some mengatakan bahwa jenazah 15 orang, yang kesemuanya adalah warga sipil, ditemukan pascaserangan pada Minggu.

Some adalah Gubernur Cascades, wilayah di Burkina Faso selatan dekat perbatasan dengan Pantai Gading.

Some mengatakan sejumlah pria bersenjata menghentikan dua kendaraan yang membawa delapan perempuan dan 16 pria. Para penumpang itu dibebaskan, kata Gubernur.

"Pada 30 Januari ini, jenazah para korban, yang tampaknya terkena peluru, ditemukan di Desa Linguekoro," kata Some melalui pernyataan.

Burkina Faso dan negara-negara di sebelahnya, Mali dan Niger, sedang bergulat menghadapi para pemberontak yang terkait dengan Al Qaida dan ISIS.

Kelompok-kelompok militan itu menduduki kawasan tandus dan pedesaan di bagian utara Burkina Faso, membunuhi ratusan warga desa, serta membuat hampir dua juta orang mengungsi.

Mereka juga memblokade kota-kota dan desa hingga memperburuk krisis pangan.

Serangan-serangan kelompok militan yang membuat goyah kondisi keamanan telah berakibat buruk pada kestabilan politik.

Kestabilan itu juga terganggu oleh dua kali kudeta militer di Burkina Faso, yakni pada Januari dan September 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemerintah Burkina Faso minta pasukan Prancis pergi
Baca juga: Markas militer di Burkina Faso diserang, 10 tentara tewas

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023