Upaya reaktiviasi 500 sumur idle di Wilayah Kerja Rokan boleh dikatakan memenuhi hampir setengah, dari target yang sudah ditetapkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebanyak 1.086 sumur idle secara nas
Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengaktifkan kembali 500 sumur lama tidak aktif (nganggur/idle) di sejumlah lapangan di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Provinsi Riau, guna mendongkrak produksi minyak pada tahun ini.

"Upaya reaktiviasi 500 sumur idle di Wilayah Kerja Rokan boleh dikatakan memenuhi hampir setengah, dari target yang sudah ditetapkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebanyak 1.086 sumur idle secara nasional," kata EVP Upstream Business PHR
Edwil Suzandi melalui pernyatannya di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan, peningkatan kegiatan reaktivasi sumur tak aktif merupakan salah satu kesepakatan dalam kegiatan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan dan perencanaan sumur idle 2022-2024, yang diselenggarakan oleh Divisi Perencanaan Eksploitasi SKK Migas bersama 27 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Bandung, pertengahan Desember 2022.

SKK Migas menetapkan program reaktivasi pada 2023 mencapai 1.086 sumur idle dengan perkiraan produksi awal mencapai 38.000 barel per hari (bph).

"Reaktivasi sumur idle melalui pekerjaan work over dan well services sebenarnya sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya, baik sebelum maupun sesudah alih kelola WK Rokan. Pada 2022, PHR juga telah mereaktivasi 200 sumur idle. Kegiatan ini terus ditingkatkan dan ditambah lagi dengan strategi aliansi untuk mendukung produksi minyak nasional," katanya.

Kegiatan reaktivasi sumur idle tahun ini meliputi sumur penghasil sumatera light oil (SLO) dan sumur heavy oil (HO). Per 31 Januari 2023, PHR telah berhasil mereaktivasi 18 sumur SLO dan enam sumur HO.

Reaktivasi dilakukan setelah melalui serangkaian survei guna mengetahui seberapa besar cadangan minyak yang masih tersisa pada sumur-sumur potensial.

"Kami benar-benar mengkaji dengan seksama, agar reaktivasi ekonomis secara perhitungan dan juga kaedah-kaedah yang ada di Pertamina," kata Edwil.

Teknologi yang digunakan dalam reaktivasi sumur idle cenderung sama dengan kegiatan workover dan well intervention di sumur yang ada. Namun butuh kejelian dalam melakukan evaluasi mengingat sumur tersebut sebelumnya tidak aktif.

Guna mendorong akselerasi reaktivasi ratusan sumur idle ini, PHR turut menggandeng sejumlah mitra perusahaan yang memiliki teknologi mumpuni di bidang jasa komplesi dan well intervention.

Kolaborasi ini diharapkan mampu mendongkrak produksi minyak WK Rokan yang merupakan salah satu tulang punggung pencapaian target produksi nasional 1 juta barel per hari pada 2030.

Baca juga: Komisi VII DPR RI minta PT PHR evaluasi perusahaan subkontraktor

Baca juga: Pipa minyak Rokan salurkan 147 ribu barel minyak per hari

Baca juga: PT PHR kontribusi Rp30 triliun penerimaan negara

 

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Vera L
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023