Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura, Papua menyatakan sebanyak 2.500 orang mengungsi pascaterjadi bencana susulan 5,4 magnitudo di wilayah itu diakibatkan kekhawatiran mereka akan terjadinya gempa susulan 

Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi di Jayapura, Jumat, mengatakan para pengungsi tersebut tersebar di 15 titik yang namun hingga kini baru lima titik yang didirikan tenda bagi warga yang mengungsi.

Menurut Robby, dari data yang didapat tim tanggap darurat di lapangan para pengungsi saat ini membutuhkan makan dan minum serta kebutuhan anak.

"Saat ini ada satu dapur umum di Kantor Dinas Sosial Provinsi Papua dan dari TNI ada membuat dapur umum yang berada di pembekalan angkutan (Bekang) serta di Kodim 172/Jayapura," katanya.

Dia menjelaskan menurut rencana Satuan Brimob Polda Papua juga rencananya akan membantu membuatkan dapur umum dengan melihat kondisi situasi pada Sabtu (11/2).

Dia menambahkan pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura dalam melakukan aktivitas agar tetap waspada karena gempa bisa terjadi kapan saja.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional VI Jayapura John Herman Mampioper mengatakan pihaknya telah memasang tenda di Polimak III, Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan yakni satu tenda besar dan dua tenda keluarga.

"Dan di Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan tadi juga baru terpasang satu tenda besar dan satu tenda kecil," katanya.

Selanjutnya kata dia, untuk Kelurahan Bhayangkara dan Kelurahan Angkasapura serta Kelurahan Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara masing-masing sudah terpasang satu tenda besar.

"Sehingga secara keseluruhan hingga kini sudah sudah terdistribusi sekitar 10 yang sudah terpasang," ujarnya.

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023