Diharapkan tahun 2027 muncul kekuatan ekonomi modern kerakyatan berbasis pertanian yang memiliki kapasitas adopsi teknologi dan efisiensi
Surabaya (ANTARA) - Pengamat pertanian dari Universitas Brawijaya Malang, Dr Sujarwo mengatakan keberhasilan program food estate baru dapat dirasakan pada tahun 2027 mendatang.

Menurut Sujarwo, food estate merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak hal penting, seperti kejelasan ownership atau kepemilikan lahan, sumber daya manusia yang memadai, pasar (market) yang menjadi unit bisnis secara profesional, berkelanjutan serta bertujuan menyejahterakan para petani.

"Idealnya kepemilikan kolektif dengan prinsip dasar pengelolaan seperti misalnya, koperasi modern yang dulu diidam-idamkan Bung Hatta, yaitu karakter ekonomi kolektif dengan asas kekeluargaan. SDM yang menopang unit bisnisnya pun harus profesional berkelanjutan," kata Sujarwo dalam keterangannya, Selasa.

Sujarwo pun menjelaskan jika syarat-syarat tadi berjalan dengan baik, dan dilakukan secara bertahap, maka program food estate akan dapat melaksanakan tujuan awal yang dikehendaki sebagai lumbung pangan nasional.

"Kekuatan food estate diharapkan meningkatkan kesinambungan pembangunan pertanian dalam jangka panjang dan benar-benar meningkatkan kesejahteraan bangsa. Diharapkan tahun 2027 muncul kekuatan ekonomi modern kerakyatan berbasis pertanian yang memiliki kapasitas adopsi teknologi dan efisiensi," ujarnya.

Program ini pun, menurut Sujarwo, dapat menjadi exit strategi untuk menghasilkan pembangunan pertanian yang meningkatkan kesejahteraan petani dan menguatkan fundamental ekonomi bangsa melalui kekuatan rakyat dan investasi.

Sujarwo juga menyoroti bahwa food estate saat ini masih sangat bergantung pada support pendanaan pemerintah, sehingga program ini cenderung sebagai induksi program/kebijakan yang mencoba mengungkit kesadaran untuk menguatkan skala ekonomi dan hilirisasi.

Namun, ia merasakan adanya kesepian kontribusi petani dalam menopang berdirinya food estate ini.

"Food estate harus dinilai dari siapa yang memiliki kesadaran tinggi untuk berlembaga dan motivasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Petani makmur, food estate subur. Artinya, sumber daya para petani harus dibenahi untuk dapat menopang food estate itu sendiri," katanya.

Baca juga: Petani di Sumut bantah food estate gagal, ingin program dilanjutkan
Baca juga: Menteri PUPR tepis anggapan "food estate" tidak berhasil
Baca juga: Akademisi: Food estate penting guna menjaga ketahanan pangan nasional

 

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023