Penyitaan aset swasta yang dibekukan tidak konsisten dengan Konstitusi Federal dan tatanan hukum yang berlaku, serta melanggar komitmen internasional Swiss,
Zurich (ANTARA) - Penyitaan aset swasta Rusia melanggar konstitusi Swiss dan tatanan hukum yang berlaku, kata Pemerintah Swiss pada Rabu, mengutip temuan kelompok kerja yang dibentuk oleh Kantor Kehakiman Federal.

Pada Desember lalu, Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi Swiss (SECO) telah membekukan aset keuangan senilai 7,5 miliar franc Swiss atau sekitar Rp123 triliun, atas sanksi terhadap Rusia dalam upaya menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.

"Dukungan untuk Ukraina akan terus berlanjut, terlepas dari diskusi tentang aset yang dibekukan," kata Dewan Federal Swiss pada Rabu.

Pemerintah Swiss telah memikirkan apa yang dapat dilakukan pada aset-aset itu setelah berdiskusi dengan beberapa negara lain.

Parlemen Swiss juga telah meminta untuk berdiskusi apakah dana itu dapat dialirkan untuk pembangunan kembali Ukraina.

Sebuah badan yang dibentuk untuk membahas masalah ini mengatakan bahwa perampasan aset swasta, yang memiliki hukum yang sah, tanpa kompensasi, tidak diizinkan oleh perundang-undangan Swiss.

"Penyitaan aset swasta yang dibekukan tidak konsisten dengan Konstitusi Federal dan tatanan hukum yang berlaku, serta melanggar komitmen internasional Swiss," kata Kementerian Kehakiman Swiss pada Rabu.

Menurut kementerian tersebut, negara-negara lain punya hak dan jaminan konstitusional yang mirip terhadap aset.

Bank-bank di Swiss juga selama ini menentang penyitaan aset tersebut. "Belum ada dasar hukum untuk penyitaan (aset)," kata Asosiasi Bankir Swiss pada bulan lalu.

Swiss telah mengadopsi dan mengenakan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia atas konflik di Ukraina, termasuk kebijakan pembatasan harga minyak dari Uni Eropa.

Pada Januari, Swiss juga mengadopsi paket sanksi terbaru dari Uni Eropa, dengan menjatuhkan sanksi kepada 200 warga Rusia.

Paket sanksi itu juga mencakup pelarangan pada industri kedirgantaraan untuk mengekspor mesin pesawat terbang dan pesawat nirawak.

Pada Rabu, perwakilan dari 27 negara Uni Eropa bertemu di Brussels, Belgia, untuk membahas sejumlah sanksi baru terhadap Rusia. Politisi, pemimpin militer, dan empat bank Rusia menjadi sasaran pembahasan sanksi itu.

Setiap langkah baru, untuk menandai peringatan setahun invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari, akan membutuhkan dukungan dari semua anggota Uni Eropa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Swiss lepaskan beberapa aset Rusia yang dibekukan

Baca juga: Keberadaan mata-mata Rusia di Swiss meningkat

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023