Proses tentang LG tidak ada perubahan sedikitpun. Nggak ada. Tetap jalan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan kabar yang menyebut bahwa perusahaan asal Korea LG keluar dari proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia tidak benar.

Ia menegaskan tidak ada perubahan soal investasi konsorsium LG Energy Solution di Indonesia. Ia juga memastikan rencana investasi mereka tetap berjalan.

"Proses tentang LG tidak ada perubahan sedikitpun. Nggak ada. Tetap jalan," katanya dalam konferensi pers bertajuk "Investasi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Bahlil mengemukakan perubahan yang terjadi adalah perubahan anggota konsorsium lantaran proyek yang digarap bersama PT Indonesia Battery Corporation (IBC) itu akan dilakukan secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.

Baca juga: Permintaan global baterai litium melonjak lima kali lipat pada 2030

"Yang ada berubah itu adalah anggota konsorsiumnya. Kalau anggota konsorsium kan urusan internal mereka. Ada beberapa konsorsium. Nah, memang mereka melaporkan ada perubahan di konsorsium. Itu kan terintegrasi dari mining, smelter prekursor, katode, battery cell. Ada berapa JV (joint venture) itu, mungkin di-switch. Tapi kita pikir itu aksi korporasi biasa," katanya.

Bahlil mengatakan dirinya juga telah mengonfirmasi hal tersebut dengan MIND ID. "Yang benar itu adalah memang benar ada terjadi switch untuk konsorsium," ujarnya.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu memastikan, investasi LG akan terus jalan dan on the track (sesuai jadwal). Ia juga akan bertolak ke Korea Selatan untuk mengawalnya.

"Jadi saya sampaikan itu hanya salah persepsi dan LG tetap jalan. Terus jalan. Ini sudah investasi bagaimana bisa batal. Bahkan 10 GW sudah dibangun di Karawang. Coba wartawan pergi lihat, masa konstruksinya selesai itu tahun 2023, bagaimana bisa batal. Sudah dikucurkan 1 miliar dolar AS. Ini investasi 1 miliar dolar, bukan kaleng kerupuk atau daun jambu," katanya.

Lebih lanjut, Bahlil juga mengaku tidak bisa mengungkapkan secara gamblang soal perubahan anggota konsorsium yang dimaksud terkait etika korporasi.

Menurut Bahlil, proyek investasi LG tersebut merupakan proyek kerja sama yang mempererat hubungan Indonesia dengan Korea Selatan. Selama tidak merugikan, pemerintah akan terus mendorong realisasi investasi proyek tersebut.

"Yang terpenting adalah LG jalan. Saya tidak bisa jelaskan tentang siapa yang keluar dan siapa yang masuk. Bagi pemerintah Indonesia, ini adalah kerja sama antara Korea dan Indonesia. Dan siapa di dalam anggota konsorsium, pemerintah Indonesia tidak akan terlalu banyak mencawe-cawe di dalam selama tidak merugikan pemerintah kita dan sesuai UU. Tapi kami sudah katakan untuk mereka bahwa tetap harus jalan cepat," kata Bahlil.

Baca juga: Ombudsman RI: Infrastruktur EV perlu ditingkatkan
Baca juga: Bahlil minta Posco percepat investasi baja dukung industri EV


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023