Namun pelaku memberontak dan nekat loncat melalui 'ralling' (pagar) halte sehingga terjatuh dan barang-barang pribadinya tertinggal, kemudian lari
Jakarta (ANTARA) -
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengecam keras pelecehan seksual yang terjadi di bus yang dioperasikan BUMD DKI Jakarta bidang transportasi tersebut dan di moda transportasi manapun.

"Dengan ini kami menolak dan mengecam keras dan tegas adanya pelecehan seksual di transportasi umum manapun khususnya TransJakarta. Siapapun pelakunya harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta, Apriastini Bakti Bugiansri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan video yang beredar, Apriastini membenarkan ada kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang pelanggan wanita saat menaiki rute Harmoni-Pulogadung (Koridor 2) pada Senin (20/2) sekitar pukul 19.45 WIB.

Baca juga: Polda Metro Jaya: Tersangka pelecehan di Tambora bukan anggota Polri

Saat bus melaju ke arah Pulogadung, tiba-tiba seorang pelanggan wanita terlihat menarik-narik baju pelanggan pria, petugas dengan sigap menghampiri.

"Melihat itu, petugas pramusapa kami langsung dengan sigap merespon dan menghampiri. Ternyata diketahui adanya dugaan pelecehan," ujar Apriastini.

Dia menyebutkan, tidak hanya pramusapa, petugas kebersihan (cleaning service/CS) yang sedang bertugas dan dua pelanggan lainnya juga membantu mengamankan terduga pelaku dengan mengejar pelaku.

"Namun pelaku memberontak dan nekat loncat melalui 'ralling' (pagar) halte sehingga terjatuh dan barang-barang pribadinya tertinggal, kemudian lari," katanya.

Adapun beberapa barang pribadi yang jatuh dan tertinggal adalah kartu pelanggan TransJakarta, satu paket kunci-kunci, kartu Flazz berisi saldo Rp31.500 dan uang tunai Rp65.000.

Baca juga: TransJakarta kerahkan ribuan petugas untuk antisipasi kasus pelecehan 

Kemudian barang-barang tersebut sudah diamankan oleh petugas pramusapa untuk diserahkan kepada pihak Kepolisian sebagai barang bukti proses hukum selanjutnya.

Kepekaan dan kesigapan inilah yang dilakukan oleh petugas pramusapa dalam tindakan kejahatan apapun yang terjadi di lingkungan layanan TransJakarta.

Apriastini menyebutkan, pihaknya mengapresiasi pihak terduga korban yang berani melapor ke petugas TransJakarta terkait pelecehan itu.

"Kami sangat mengapresiasi keberanian korban melaporkan pelecehan tersebut, baik kepada kami maupun nanti ke pihak yang berwajib. Semoga pihak korban mau melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwajib," kata Apriastini.

Dia juga mengapresiasi gerak cepat petugas dan pelanggan dalam menolak adanya tindakan pelecehan seksual, khususnya di transportasi umum. ​​​​"Salah satunya pelecehan seksual ini, kami sangat mengapresiasi ini," katanya.
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023