Jakarta (ANTARA News) - Meski kondisinya dilaporkan masih labil, namun mantan Presiden Soeharto sering kali berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Adji Suprajitno dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat malam mengatakan, hingga saat ini, Pak Harto masih menjalani transfusi darah menyusul penurunan hemoglobin (Hb) sejak Jumat siang. "Kadar hemoglobin sempat turun dari 9,6 gr persen menjadi 9,1 gr persen, sehingga diputuskan memberikan transfusi darah yang masih berlangsung hingga saat ini," katanya. Anggota Tim Dokter Kepresidenan Djoko Raharjo menambahkan, pada Jumat siang, Pak Harto sempat mengalami sesak nafas dan sedikit capek. "Mungkin karena Hb-nya turun itu. Kita sudah beri darah dan obat guna membuang cairan," katanya. Djoko tidak bisa memastikan sampai kapan kondisi labil Soeharto tersebut berlangsung. "Tolong didoakan agar jangan terlalu lama dalam keadaan gawat," pintanya. HM Soeharto yang lahir 8 Juni 1921 masuk RSPP sejak 4 Mei 2006 karena mengalami pendarahan. Soeharto yang dirawat di kamar 536 lantai 5 Gedung A RSPP telah menjalani operasi sebanyak dua kali. Pada 4 Mei 2006, Soeharto menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 40 cm dan 19 Mei ini menjalani operasi kecil berupa pengambilan darah beku di bawah kulit perutnya. Pada Jumat malam ini, tampak datang menjenguk Menteri Perindustrian Fahmi Idris, anggota DPR Priyo Budi Santoso, dan Des Alwi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006