New York (ANTARA) - Warga East Palestine layak khawatir terhadap insiden tergelincirnya kereta beracun yang mengguncang kota kecil di Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat (AS).

Seorang pengacara bernama Michael Barasch mengatakan insiden itu sama dengan ledakan kanker yang menunggu waktu untuk meletus.

Pengacara para korban Serangan 11 September 2021 itu menyampaikan peringatan tersebut guna menanggapi indisen kereta pembawa bahan beracun yang tergelincir di kawasan East Palestine, Ohio, beberapa waktu lalu.

Barasch mengatakan insiden yang terjadi pada 3 Februari itu membuat penduduk setempat terpapar sebagian besar tumpahan material berbahaya, sehingga memicu kekhawatiran terkait keamanan udara dan air minum.

"Anda seharusnya khawatir, sangat khawatir. Ini sama saja dengan ledakan kanker yang sedang menunggu waktu untuk meletus; dan Anda tidak akan melihatnya dalam beberapa tahun, terkadang dalam 5, 10, 20 tahun. Ini hal yang menakutkan," kata Barasch.

Dia mengaku tidak percaya terhadap jaminan dari Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS yang menyatakan bahwa udara dan air minum sudah kembali aman setelah kebocoran zat beracun itu.

"Saya bergidik ketika EPA memberi tahu penduduk East Palestine bahwa udara di lokasi kejadian sudah aman untuk dihirup. Ini sama persis dengan apa yang dikatakan Administrator EPA Christine Todd Whitman kepada warga pusat kota New York (setelah insiden 11 September). Itu (udara di lokasi insiden) sama sekali tidak aman," kata Barasch yang firma hukumnya juga mewakili korban terdiagnosis kanker akibat debu beracun di Ground Zero.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023