Tahun ini kita optimistis mencapai target yang diberikan BKPM, karena pada 2022 saja kita sudah mencapai Rp174,6 triliun, ini melebihi target yang diberikan
Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Nining Yulitistiani mengatakan salah satu tujuan dilaksanakannya acara Forum Investasi Jawa Barat 2023 adalah mendorong adanya hilirisasi investasi di provinsi itu.

"Ajang Forum Investasi Jawa Barat, bertujuan untuk mendorong adanya hilirisasi investasi di Jawa Barat, tercapainya kemitraan antara pelaku usaha besar dengan IKM di Jawa Barat, serta dimulainya penyusunan Investment Project Ready to Offer di Jawa Barat," kata Nining Yulitistiani, seusai pembukaan Forum Investasi Jawa Barat 2023 di Kota Bandung, Selasa.

Nining mengatakan Forum Investasi Jawa Barat, merupakan wadah komunikasi antara pemerintah dengan para pelaku usaha di Jawa Barat.

Dia mengatakan realisasi investasi di Jawa Barat pada tahun 2022 mencapai Rp174,6 triliun, melewati target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar 103,14 persen dan target Renstra sebesar 166,26 persen.

Angka tersebut terdiri dari PMA sebesar Rp93,77 triliun dan PMDN sebesar Rp80,81 triliun sementara itu target realisasi investasi tahun 2023 ditetapkan sebesar Rp188,03 triliun.

“Tahun ini kita optimistis mencapai target yang diberikan BKPM, karena pada 2022 saja kita sudah mencapai Rp174,6 triliun, ini melebihi target yang diberikan,” ujarnya.

Adapun empat besar tingkat kabupaten dan kota di Jawa Barat yang menjadi target investasi terbanyak di tahun 2023 adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, dan Kabupaten Purwakarta.

Baca juga: Realisasi investasi di Jabar hingga September capai Rp128,37 triliun

Selama tahun 2022, terdapat 448.239 Nomor Induk Berusaha (NIB) yang terbit, dengan Kabupaten Bogor sebagai lokasi penerbitan NIB terbanyak. Pelaku Usaha Mikro dan Kecil merupakan sektor yang paling banyak memperoleh NIB.

Nining menuturkan pada tahun 2022 terdapat lima sektor dengan realisasi investasi terbesar di Jawa Barat adalah transportasi, gudang dan komunikasi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain; jasa lainnya; dan industri makanan.

Negara dengan investor terbesar di Jawa Barat adalah R.R Tiongkok dengan investasi sebesar Rp26,44 triliun, diikuti oleh Jepang dengan investasi sebesar Rp21,60 triliun, Singapura dengan investasi sebesar Rp13,29 triliun, Korea Selatan dengan investasi sebesar Rp9,8 triliun, dan Belanda dengan investasi sebesar Rp7,02 triliun.

Dalam rangka meningkatkan investasi di Jawa Barat, Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat memiliki program Investasi Juara yang terdiri dari Jelita, Gedoran, WJIS 2023, WJIHub, Nasi Kuning, Cifest, Formalisasi NIB, MPP Digital, dan Reformasi Birokrasi - Zona Integritas.

Beberapa strategi yang dijalankan antara lain meningkatkan kualitas pelayanan lewat Jelita dan MPP Digital, penggalian potensi dan peluang investasi UMKM, penguatan industri dalam negeri lewat formalisasi NIB dan Gedoran.

“Kemudian peningkatan kualitas layanan lewat WJIS, WJIHub, dan Investment Roadshow, fasilitasi pendampingan dan penyuluhan pelaku usaha lewat Nasi Kuning, serta penguatan kelembagaan melalui reformasi birokrasi dan zona integritas” katanya.

Deputi Kepala Kantor Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono menambahkan pihaknya bersama DPMPTSP mendorong realisasi investasi hilirisasi menjadi fokus pada tahun ini setelah sebelumnya mendorong investasi di sektor ketahanan pangan.

"Kenapa hilirisasi, itu karena Jawa Barat ini pasarnya besar ada 50 juta penduduk. Kami siapkan pembangunan kapasitas jika diperlukan oleh pelaku ekonomi, targetnya memperkuat hilirisasi,” kata Bambang.

Baca juga: Jabar optimis penuhi target investasi Rp180 triliun di 2022

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023