peran Poltekkes efektif dalam menambah kuota penerimaan mahasiswa baru, menambah jenis program studi, dan membuka kelas internasional.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mendorong Politeknik Kesehatan membantu pemerintah menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.

"Utamanya, kebutuhan untuk memenuhi sembilan jenis tenaga kesehatan di puskesmas, di antaranya dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, kesehatan lingkungan, gizi, laboratorium, farmasi dan promosi kesehatan," kata Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Dante mengatakan, peran Poltekkes efektif dalam menambah kuota penerimaan mahasiswa baru, menambah jenis program studi, dan membuka kelas internasional.

“Poltekkes ini memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, peminatnya cukup banyak jadi harus kami dorong supaya lebih baik lagi,” katanya saat meninjau Poltekkes Kemenkes Padang, Senin (27/2).

Dante menjelaskan, penambahan daya tampung penerimaan mahasiswa sangat diperlukan, sebab rasio penerimaan mahasiswa di Poltekkes Padang masih sedikit, sementara jumlah pendaftarnya sangat banyak.

Ia melaporkan, di tahun 2022 jumlah pendaftar Poltekkes Kemenkes mencapai 8.000 pendaftar, sementara yang diterima hanya 790 orang. Karena itu, Kemenkes mendorong agar kuota penerimaannya ditambah.

“Peminatnya cukup banyak yang ingin mendaftar di Poltekkes, saat ini rasionya 1:18, dari 8.000 orang yang mendaftar, yang diterima hanya 700 orang, kami minta untuk ditambah,” ujarnya.

Selain menambah daya tampung penerimaan mahasiswa, Poltekkes Kemenkes Padang juga didorong untuk menambah dua jenis program studi baru yakni Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dan farmasi.

Menurut Dante, program studi tersebut sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah memenuhi kelengkapan tenaga kesehatan yang harus ada di puskesmas.

Dante juga mendorong Poltekkes untuk membuka kelas internasional untuk program studi yang ada, serta harus diikuti dengan peningkatan ketrampilan berbahasa yang sesuai dengan negara tujuan.

“Kami juga dorong pengembangan kelas internasional, yang nanti akan mengirim tenaga-tenaga perawat ke berbagai negara, salah satunya Jepang. Untuk sistem pendidikannya harus menggunakan bahasa tempatnya bekerja,” katanya.

Direktur Poltekkes Kemenkes Padang, Renidayanti, menyampaikan Poltekkes Padang berkomitmen untuk mewujudkan tiga fokus tersebut.

“Kami siap untuk menambah kuota mahasiswa baru yang targetnya untuk 2023 akan ditambah 600-700 mahasiswa baru, sehingga jumlah mahasiswa yang akan kami terima 1.400, dengan rasio 1:21,” katanya.

Penambahan program studi juga sedang dipersiapkan. Reni mengungkapkan penambahan program ini, ditargetkan bisa di implementasikan mulai tahun ini.

Sementara itu, terkait dengan pembukaan kelas Internasional, Renidayanti menyebut akan dibuka mulai tahun ajaran baru 2023/2024. Sejumlah sarana dan prasaran telah disiapkan untuk mendukung program baru itu.

“Kami juga sudah siapkan saran pembelajaran, tahun ini kita juga akan membuka penerimaan mahasiswa untuk kelas internasional, satu kelas untuk jurusan keperawatan dengan jumlah kuota 40 orang. Rintisan kelas internasional juga sudah kami siapkan,” katanya.
Baca juga: Wamenkes: Kolaborasi Kemenkes-universitas penting tekan katastropik
Baca juga: Wamenkes minta orang tua berperan deteksi dini kanker pada anakBaca juga: UI fokus kolaborasi dengan pemerintah & industri demi kemajuan riset

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023