997 mahasiswa terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengharapkan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa dapat mendorong kemajuan desa.

"Kemendes PDTT berkomitmen membantu, menyediakan data hingga memberikan pendampingan agar mahasiswa RPL Desa lulus tepat waktu, cepat kembali mengaplikasikan pengetahuan teoritik yang didapat di kampus demi terjadinya kebangkitan ekonomi warga, peningkatan kualitas layanan di desa, modernisasi dan digitalisasi manajemen BUM Desa untuk kemajuan desa," ujar Mendes PDTT dalam kuliah umum peringatan RPL Desa yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Dalam peringatan RPL Desa yang diselenggarakan di Bojonegoro, Jawa Timur itu, Mendes PDTT menambahkan, kiprah mahasiswa RPL Desa telah ditunggu oleh desa untuk memberikan manfaat dalam pembangunan.

"Segeralah lulus, warga desa menunggu kiprahmu," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Ia mengemukakan, program RPL Desa telah berjalan selama dua semester di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Hingga saat ini ada 997 mahasiswa terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa tengah mempersiapkan diri untuk lulus melalui tugas akhir.

"Kuncinya adalah, kerjakan, nikmati prosesnya. Ingat, tugas akhir yang baik adalah tugas akhir yang selesai," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga meresmikan peluncuran program RPL Desa Pascasarjana.

Dalam pelaksanaan program itu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Blora menjadi pihak yang memberikan beasiswa RPL Desa. Sementara perguruan tinggi yang terlibat dalam RPL Desa Pascasarjana adalah Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Brawijaya (UB).

Mendes PDTT mengatakan Bojonegoro adalah kabupaten pertama di dunia yang menyambut baik program RPL Desa pada 2022.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awwanah meyakini RPL Desa adalah ruang investasi yang tidak akan sia-sia.

"Beasiswa terus kita gencarkan. Satu desa 10 sarjana. Ini agar mempercepat pertumbuhan SDM. Saya ingin anak-anak muda di Bojonegoro yang ikut andil dalam pembangunan desa semakin semangat untuk belajar," ujarnya.
Baca juga: 14 prodi di UMPR laksanakan program Rekognisi Pembelajaran Lampau
Baca juga: RPL, percepatan masa kuliah tanpa mengorbankan mutu
Baca juga: Mendes PDTT: RPL Desa berdampak baik bagi pembangunan desa
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023