Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) yang ada di daerah itu ditargetkan mampu menyerap 50 ribu tenaga kerja dengan total investasi sekitar Rp59,54 triliun.

"Ini tentu jadi peluang besar bagi anak-anak Kepri, makanya kita akan dorong terus peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja lokal," kata Gubernur Ansar dalam acara seminar nasional peluang investasi dan SDM lokal di KEK dan FTZ pasca berlakunya UU cipta kerja di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat (3/3).

Ansar memaparkan tiga KEK di wilayah Kepri, antara lain KEK Galang Batang di Kabupaten Bintan dengan rencana investasi sebesar Rp36,25 triliun dan target tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 22 ribu orang.

Sementara sampai saat ini, katanya, realisasi investasi di KEK Galang Batang sudah mencapai Rp18 triliun dengan mempekerjakan sekitar 4 ribu lebih tenaga kerja.

Selain itu dari total 19 KEK yang ada di Indonesia, KEK Galang Batang merupakan kawasan ekonomi khusus yang paling cepat tumbuh dan berkembang dibanding KEK lainnya.

"Fokus kegiatannya itu industri pengolahan alumina dan produk turunannya. Tahun ini akan ada tambahan investasi lagi sekitar Rp3 miliar dolar AS untuk industri produk daur ulang, seperti kaleng minuman dan banyak lagi produk lainnya," ujar Ansar.

Kemudian, lanjutnya, KEK Nongsa Digital Park di Kota Batam dengan rencana investasi sebesar Rp7,29 triliun dan target tenaga kerja yang diperlukan sekitar 4 ribu orang. Kawasan ini menjadi pusat data internasional hingga pembuatan film animasi.

"KEK Digital Nongsa Digital Park fokus mengembangkan high technology atau teknologi tinggi," ujar Ansar.

Selanjutnya, ada pula KEK Batam Aero di Bandara Hang Nadim Batam dengan rencana investasi sebesar Rp16 triliun dan target tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 16.500 orang.

Di kawasan ini, sambungnya ada Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) maskapai Lion Air berikut hub logistiknya. Termasuk rencana pengembangan Bandara Hang Nadim Batam.

"Secara nasional, keberadaan tiga KEK di Kepri berjalan dan eksis, karena ada beberapa KEK lainnya yang belum optimal," ucap Ansar.

Lebih lanjut Ansar menyampaikan tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.

Secara khusus, ia berharap keberadaan tiga KEK di Kepri saat ini mampu mendorong peningkatan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi para pekerja lokal di daerah setempat.

"KEK jadi sarana meningkatkan sekaligus mempermudah investasi masuk ke Indonesia, khususnya di Kepri dengan berbagai kemudahan dan insentif jangka panjang bagi para investor," demikian Ansar.

Baca juga: KEK Nongsa Batam resmi beroperasi, ditetapkan Kemenko Perekonomian
Baca juga: Airlangga ajak Dubes AS dan Kanada lihat peluang investasi di Batam
Baca juga: BP Batam promosikan KEK pendidikan ke Inggris


Pewarta: Ogen
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023