Sungailiat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat tiga orang anak meninggal akibat tenggelam saat mandi di kolong atau bekas penambangan biji timah.

Kepala BPBD Kabupaten Bangka Ridwan melalui keterangan pers, Rabu petang mengatakan ketiga anak meninggal dunia akibat tenggelam di rumah sakit Medika Sungailiat saat proses pertolongan oleh tim medis.


"Ketiga korban berjenis kelamin perempuan berasal dari Kecamatan Pemali Bangka, masing-masing atas nama Cybtia (12), Najua (11) dan Zahra (11)," jelas Ridwan.

Dia mengatakan informasi awal insiden kecelakaan anak meninggal dunia akibat tenggelam saat mandi bersumber dari Ketua Relawan Laskar Sekaban, Achin.

Dasar dari informasi yang diperoleh tersebut kata Ridwan, pihaknya menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD ke tempat kejadian perkara.

Kronologi terjadi Rabu pukul 14.30 WIB, dimana ketiganya mandi bersama rekan-rekan mereka. Ketiga korban ditemukan warga sekitar pukul 15.30 WIB dan langsung di bawa ke rumah sakit.

Menurut salah satu warga Desa Tutut Pemali, Ria mengatakan informasi yang dia peroleh ketiga korban izin dengan orang tuanya belajar kelompok, namun tiba-tiba sudah ada kabar kalau ketiganya tenggelam saat mandi.

Saat dievakuasi ketiganya diketahui selamat, tetapi karena dimungkinkan ketiganya sudah lemah akhirnya tidak dapat tertolong saat di rumah sakit.

"Saya imbau seluruh masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak kecil hendaknya dapat memperhatikan saat bermain, jangan dibiarkan mandi di tempat yang dianggap rawan, harus tetap dalam pemantauan orang tua," kata dia.

 

Pewarta: Kasmono
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023