Jakarta (ANTARA) - Guru Besar bidang Komunikasi dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Prof Dr Dorien Kartikawangi mengatakan komunikasi memiliki peran sentral dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG's).

“Komunikasi berperan sentral dalam SDG’s yang menjadi payung dari upaya penanganan isu global,” ujar Dorien di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan komunikasi bertujuan untuk mengurangi, kalau tidak menghapus, kecurigaan, dan diskriminasi berbasis individual atau kelompok yang ada.

Dalam tataran organisasi, dia merujuk The 2023 Edelman Trust Barometer yang menunjukkan tantangan terbesar saat ini adalah mengidentifikasi peluang untuk membangun kepercayaan, persatuan dan tujuan bersama, serta menyiapkan panduan bagi CEO dan pemimpin sosial lainnya untuk membangun kerja sama di dunia yang terpolarisasi dan terfragmentasi.

“Memahami hal ini maka komunikasi menjadi kunci.” kata Dorien.

Sebelumnya, Dorien dikukuhkan menjadi guru besar dengan orasi yang mengusung pentingnya konvergensi simbolik dalam interaksi dan kolaborasi.

Dalam perjalanan karier akademiknya, Dorien telah mengembangkan dua model komunikasi yang menjadi perhatian dan dikembangkan oleh akademisi lain.

Baca juga: Gapki kembangkan diplomasi dan komunikasi internasional

Model collaborative social responsibility, merupakan model komunikasi oleh Dorien yang telah memperoleh hak kekayaan intelektual banyak digunakan oleh peneliti lain untuk mengembangkan kajiannya, dan oleh praktisi untuk menyusun strategi dan implementasi program komunikasi organisasi maupun perusahaannya.

Kemudian model kedua yang dikembangkan adalah Cross-cultural Communication Competencies Model yang merupakan hasil penelitian bersama Dr Yohanes Temaluru dan Drs Domi Dolet Unaradjan MA pada tahun 2015 dalam konteks komunikasi organisasi.

Model itu pertama kali dipresentasikan pada International Conference of Cross Cultural Communication di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand. Seiring dengan perkembangan lingkungan digital yang juga melahirkan budaya digital, model tersebut saat ini dalam proses pengembangan lebih lanjut.

Selain itu juga dikukuhkan Prof Stanislaus S Uyanto PhD sebagai Guru Besar bidang Statistik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya.

Stanislaus mengingatkan kembali bagaimana perkembangan teknologi informasi saat ini semakin membawa masyarakat ke dalam dunia Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous (VUCA). Simulasi Monte Carlo dapat menjadi alat yang berharga bagi organisasi untuk mengelola risiko dan membuat keputusan.

“Simulasi Monte Carlo dapat digunakan di keuangan untuk memodelkan dan menganalisis risiko portofolio, untuk memperkirakan potensi imbal hasil investasi, dan untuk menentukan alokasi aset yang optimal,” kata Stanislaus.

Dalam manufaktur dapat digunakan untuk memodelkan dan mengoptimalkan proses rantai pasokan dan untuk mengevaluasi dampak perubahan jadwal produksi.

Simulasi Monte Carlo telah diaplikasikan dalam beberapa bidang yaitu, keuangan dan investasi, energi terbarukan, manufaktur, fisika, kimia, lingkungan, transportasi, dan teknologi informasi.

Rektor Unika Atma Jaya, Dr Agustinus Prasetyantoko, mendukung penuh para guru besar dalam memajukan keilmuannya dan pendidikan tinggi

Baca juga: Kementerian BUMN pacu korporasi adu kompetensi komunikasi di BCOMSS

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023