Surabaya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surabaya melantik dan mengambil sumpah sebanyak 23 lulusan Fakultas Kedokteran angkatan pertama tahun 2023 untuk menjadi dokter penuh.

Rektor UM Surabaya, Dr. dr. Sukadiono usai melantik dan mengambil sumpah di kampus setempat, Rabu mengatakan 23 dokter tersebut dinyatakan lulus usai mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) pada periode November 2022, dan tuntas mengikuti masa pendidikan selama enam tahun.

"Harusnya ada 50 mahasiswa kedokteran FK UM Surabaya di angkatan pertama, namun yang dinyatakan lulus hanya 23 mahasiswa yang telah mengikuti UKMPPD dengan predikat lulus 100 persen," kata Suko, sapaannya akrabnya.

Suko mengatakan pihaknya juga akan memfasilitasi para dokter yang telah dilantik ini jika ingin berkarir di RS Muhammadiyah-Aisiyah.

Kendati begitu, pihaknya juga akan mengikuti kebijakan pemerintah untuk sebaran penempatan pengabdian lulusan dokter FK UMSurabaya.

Baca juga: UM Surabaya buat proyek inovasi di 39 sekolah dan komunitas

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Surabaya tuan rumah Rakornas XI APPPTMA 2023


"Andaikan ingin berkarir di RS Muhammadiyah-Aisiyah akan kita fasilitas. Karena kami punya 34 RS Muhamadiyah-Aisiyah se-Jatim, dan 72 klinik baik pratama ataupun rawat inap. Tapi kembali lagi, kami serahkan ke mahasiswa. Tapi kami juga mau membantu jika berkarir sesuai dengan regulasi di pemerintahan," ujarnya.

Suko menargetkan lima lulusan terbaik FK UM Surabaya untuk direkrut menjadi calon dosen di kampus setempat.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya, Brahmana Askandar mengatakan 23 lulusan tersebut dinyatakan lulus menjadi dokter penuh dari FK Universitas Muhammadiyah Surabaya dan secara otomatis menjadi anggota IDI.

Brahmana juga menyinggung soal 2 juta masyarakat Indonesia yang memilih pengobatan keluar negeri. Menurutnya, jumlah tersebut masih sedikit dibanding masyarakat Indonesia yang masih banyak percaya dengan medis dalam negeri.

Jika dilihat secara individu, Brahmana menilai dokter di Indonesia ekspertisnya, keahliannya, kompetensinya tidak kalah dengan luar negeri.

"Di Indonesia masih banyak yang mempercayakan dokter Indonesia. Kalau kita dengar (lulusan) FK UM Surabaya tadi mereka sudah menjadi dokter penuh karena sudah ditempa pengalaman klinis standar dan ujiannya sudah standar nasional juga lolos. Artinya, mereka sudah menjadi dokter yang berkualitas," ujarnya.

Baca juga: Angkatan I FK UM Surabaya lulus 100 persen ujian kompetensi profesi

Baca juga: Mendag dorong mahasiswa UM Surabaya berani berkompetisi dan bersaing

 

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023