Seperti yang bisa dilihat sendiri mayoritas di lapangan sungai-sungai terjadi sedimentasi. Contohnya bisa dilihat di Sungai Musi yang airnya keruh atau kuning, itu mencerminkan buruknya DAS
Palembang (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII menyebutkan pemeliharaan Daerah Aliran Sungai (DAS) perlu terus dilakukan sebagai upaya mencegah banjir di Sumatera Selatan seiring banjir melanda beberapa wilayah seperti Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Musi Rawas. 

Kepala BBWS Sumatera VIII Maman Noprayamin di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis, mengatakan langkah mencegah banjir salah satunya adalah pemeliharaan DAS yang baik.

"Perlunya menjaga DAS, sebab jika tidak dijaga, terjadi pendangkalan atau sedimentasi yang mengakibatkan banjir," katanya.

Langkah tersebut tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, kata dia, namun juga membutuhkan peran masyarakat dan semua pihak terkait.

"Kita harus peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuka lahan besar-besaran, menata dimana konservasi dan pemukiman. Kemudian masyarakat tidak okupasi merambah hutan," jelasnya.

Baca juga: Gubernur Sumsel minta Pemkab Muba antisipasi banjir kiriman

Kemudian, ia mengatakan masyarakat untuk tidak memilih tempat tinggal di kawasan bantaran sungai, melainkan pindah ke tempat yang lebih aman.

Berdasarkan peninjauan yang dilakukan oleh petugas di lapangan, kata dia, bahwa sungai-sungai di Sumsel itu mengalami sedimentasi.

"Seperti yang bisa dilihat sendiri mayoritas di lapangan sungai-sungai terjadi sedimentasi. Contohnya bisa dilihat di Sungai Musi yang airnya keruh atau kuning, itu mencerminkan buruknya DAS," jelasnya.

Oleh sebab itu terkait Sungai Musi perlunya kesepakatan bersama semua pihak pemangku kepentingan untuk menjaga DAS.

"Sungai Musi adalah wadah air, semua ditampung di Sungai Musi, maka perlu menjaga DAS jangan sampai rusak. Maka dari itu perlu kesepakatan bersama seluruh stakeholder  terkait untuk menjaga DAS dan jika tidak dijaga bisa mengakibatkan banjir," ujarnya.

Baca juga: Banjir bandang rendam 3 desa di Lahat Sumsel, tinggi air capai 1,5 m

Sementara itu terkait banjir yang terjadi di Sumsel, BBWS Sumatera VIII sudah menerjunkan tim satgas banjir ke lima kabupaten yang terdampak banjir.

"Untuk di Lahat kami menerjunkan tim dan juga alat berat berupa ekskavator sebanyak empat unit, lalu ada dump truck dan juga pompa peralatan untuk mengantisipasi terjadinya banjir," ujarnya.

Untuk penanganan darurat banjir ini dilakukan selama 14 hari. Lalu, penanganan jangka pendek atau pun menengah seperti pembangunan infrastruktur penutup tanggul untuk normalisasi sungai.

"Selain itu ada juga program jangka panjang seperti melakukan perbaikan DAS dan normalisasi sungai," kata Maman.

Baca juga: BBWS VIII percepat galian terowongan pengelak Bendungan Tiga Dihaji

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023